Global-News.co.id
Indeks Metro Raya Utama

12 Designer Jatim Gagas Pengadaan APD

Margaret Srijaya

SURABAYA (global-news.co.id) – Sejumlah rumah sakit kekurangan APD (Alat Pelindung Diri) mulai masker hingga baju hazmat. Padahal APD menjadi senjata bagi dokter.dan tenaga medis yang berada di garda terdepan dalam penanganan pasien COVID-19.
Kondisi ini menimbulkan keprihatinan bagi banyak pihak..Hal ini pula yang mendorong @womenpreneur.id bersama JCI East Java Ladies (@jcieastjava) dan 12 designer wanita Jawa Timur menggagas program pengadaan APD.
Founder @womenpreneur.id Margaret Srijaya memgatakan  pihaknya mendapat informasi banyak dokter dan tenaga medis yang kekurangan APD. Padahal mereka harus berjuang menangani pasien corona dan tanpa dilengkapi peralatan dan atribut yang memadai.
“Hal ini tentunya berisiko tinggi terpapar virus COVID 19, ini harus sangat.diperhatikan. Apalagi jumlah tenaga medis di Indonesia dibandingkan jumlah penduduk secara keseluruhan, sangatlah jauh. Kami, para wanita Indonesia, tergerak untuk ikut ambil bagian demi mendukung teman-teman medis yang ada di garda depan,” katanya, Kamis (2/4/2020).
Dalam project ini @womenpreneur.id JCI East Java Ladies (@jcieastjava) dan 12 designer wanita Jatim menggalang dana untuk pembelian bahan APD atau perlengkapan medis yang akan disalurkan kepada teman-teman medis sesuai dengan pengajuan dan surat resmi dari klinik/rumah sakit tempat mereka mengabdi. Bahan APD itu selanjutnya akan dijahit oleh para desainer.
“Ada 12 designer wanita Jatim yang turut merancang dan menjahit baju hazmat yang nantinya akan disumbangkan. Baju hazmat yang dirancang menggunakan bahan khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan teman – teman medis,” lanjut Margaret.
Margaret juga mengetuk hati setiap masyarakat untuk mau berbagi dan memberi, dalam bentuk dana. “Kiranya kita semua dapat melewati masa sulit ini dengan bahu membahu bersama-sama, Tuhan memberkati Indonesia dan kita semua,” tulisnya
Salah seorang desaigner yang bergabung dalam akun instagramnya @lydiasiantaratelier mengatakan pertama kalinya ia membuat baju siap pakai dan itu adalah baju hazmat. Yang dibikin super hati – hati agar sesuai dengan standar sebagai support para dokter dan tenaga medis di garda depan. “Biar dokter-dokter semakin semangat, Thank God for this opportunity,” tulisnya..pur, tri

baca juga :

Ungkap Kota Kelahiran Bung Karno, Pemkot Surabaya Gandeng Pakar dan Penggiat Sejarah

GLOBAL NEWS Edisi 297 (20-25 Mei 2021)

Kemarahan Bupati Boltim ke Menteri Dinilai Refleksi Kekesalan ke Pemerintah

Redaksi Global News