Sebelumnya, tak sedikit anggota masyarakat yang memprediksi bahwasanya Gubernur Jatim, akan menjadi Tim Sukses Jokowi. Hal ini tidak terlepas dari hasil pungutan suara pengurus Partai Demokrat Jatim yang mana lebih banyak memilih untuk merapat ke Jokowi. Padahal, Pakde Karwo adalah Ketua DPD Partai Demokat Jatim yang mendukung Prabowo-Sandi. Apalagi sejumlah pernyataan sang gubernur ada yang menangkap bahwasanya beliau akan merapat ke Jokowi atau akan menjadi Tim Sukses Jokowi.
Hanya saja, prediksi bahwasanya Gubernur Soekarwo akan menjadi Tim Sukses meleset. Gubernur Jawa Timur (Jatim) Soekarwo merespons kabar dirinya yang selalu dikaitkan apakah menjadi timses Jokowi ataupun Prabowo. Soekarwo mengatakan tidak masuk timses mana pun dan berfokus sebagai gubernur di Jatim.
“Tugas saya dalam UU adalah menyelesaikan tugas sampai 12 Februari, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, itu number one. Number two nggak ada. Kami melayani masyarakat. ia kembali menegaskan akan berfokus menjadi Gubernur Jatim hingga akhir masa jabatannya,” kata Soekarwo di kantor Kemendagri, Jl Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (25/9/2018).
Seperti diketahui, Soekarwo sampai 12 Februari jadi gubernur ngurusi gimana tata kelola pemerintah yang baik dan ngobrol dengan wartawan di Jatim. Soekarwo pun berkali – kali mengatakan bahwa dirinya ingin larut dalam pertarungan Pilpres 2019. Bagi dia, tak baik seorang gubernur masih aktif masuk tim pemenangan atau timses.
Sementara sejumlah gubernur di tanah air sudah menyatakan dukungan kepada Jokowi. Termasuk di antaranya Gubernur Papua kader Partai Demokrat, Lukas Enembe yang dengan tegas mendukung Joko Widodo-Ma’ruf Amin pada Pilpres 2019. “Walaupun sikap berbeda tapi sebelumnya kan saya sudah lapor seluruh kader Papua itu dukung Jokowi,” ujar Lukas dalam pertemuan bersama Ketum NasDem Surya Paloh di DPP NasDem, Gondangdia, Jakarta Pusat, Rabu (26/9/2018).
Terlepas dari itu semua, pernyataan Gubernur Soekarwo yang akan menolak kalau dijadikan tim sukses Jokowi patut kita apresiasi. Apalagi, masa dirinya akan menjabat Gubernur Jatim akan berakhir Februari 2019. Tak lama dia alan lengser, tetapi dia hanya mengatakan akan fokus sebagai gubernur hingga akhir jabatan. (*)