Global-News.co.id
Mataraman Utama

Amankan Ruang Digital Jelang Pilkada 2024, Diskominfo Jatim Bersama KKD Jatim Gelar Literasi Demkrasi Digital

MADIUN (global-news.co.id) – Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Provinsi Jawa Timur berkolaborasi dengan Komisi Komunikasi Digital (KKD) Provinsi. Jatim telah menggelar Literasi Demokrasi Digital dalam rangka penguatan sinergitas pengamanan ruang digital jelang Pilkada Tahun 2024 di Ruang rapat Wilis Kantor Bakorwil Madiun pada Senin, 4 November 2024.

Hadir dalam kegiatan tersebut seluruh Komisi Komunikasi Digital (KKD) Kabupaten dan Kota se Karesidenan Madiun.

Kepala Dinas Kominfo Provinsi Jawa Timur, Sherlita Ratna Dewi Agustin menyampaikan secara daring bahwa hampir 80 masyarakat Indonesia telah tersentuh internet. Dan satu diantara dua orang di Indonesia adalah pengguna media sosial. Kemampuan untuk mengenali informasi hoaks masih rendah .

“ Kondisi ini akan berpengaruh pada pelaksanaan pilkada tahun 2024,” kata Sherlita.

Dipaparkan, berdasar indeks kerawanan Pilkada tahun 2024 oleh Bawaslu, di Propinsi Jawa Timur terdapat tujuh kabupaten/kota yang masuk dalam kategori kerawanan tinggi yakni Kab. Bangkalan Sampang. Pamekasan, Sumenep, Lamongan, Lumajang dan Jember. Hal ini menuntut kita dan semua masyarakat terutama KKD Propinsi Jawa Timur untuk mengambil peran penting dan strategis sebagai bentuk dan upaya menjaga terlaksananya Pilkada Jawa Timur dengan baik dan lancar.

“ Untuk itu kami mengajak semua menjadi bagian dari upaya menjaga terlaksananya pilkada 2024 aman dan damai,.” paparnya.

Ketua Harian KKD Jatim, Arif Rahman selaku narasumber mengungkapkan dalam demokrasi terjadi kebebasan berpendapat. Meskipun hal itu dilindungi undang-undang tetapi seringkali kebebasan yang dilakukan netizen sangat luar biasa. Akun anonim banyak menjadi salah satu strategi di politik. Dan dipastikan ada upaya meng-upgrade kelompoknya. Sehingga benturannya sangat luar biasa..

“ Hal ini yang perlu diwaspadai dan diantisipasi. Akan menjadi mahal apabila diksi pilkada menjadi tidak baik.” ungkap Arif

Money politic lanjutnya,masih memiliki pengaruh yang luar biasa. Demokrasi digitalisasi memunculkan buzzer, influenzer. Media konvensional banyak menuju media baru yakni media sosial. Hal ini akan menjadi peluang juga ancaman. Informasinya dapat disebarluaskan dengan cepat melalui platform media baru.

“ Ancamannya, platform media baru dapat digunakan sebagai alat melakukan pelecehan dan penindasan, terjadinya misinformasi dan berita palsu. Inilah pentingnya literasi digital bagi masyarakat yang kita kampayekan sehingga masyarakat memahami.” ujarnya

Sementara, Sekretaris KKD Kabupaten Madiun, Andria menjelaskan dalam pilkada, akan muncul isu-isu negatif. Isu tersebut dapat di counter dengan berita positif dan valid . Selain itu dilakukan pemantauan di media sosial maupun website. Maka perlu adanya kemampuan literasi digital dengan memasifkan program literasi digital. Seperti digital skill, memahami perangkat yang digunakan. Digital culture memahami wawasan kebangsaan dalam berinteraksi. Digital etyc, menyesuaikan diri dan berpikir rasional. Serta digital safety yakni meningkatkan perlindungan dan keamanan data pribadi.

“ Menciptakan informasi dan mengisi konten konten positif akan berdampak positif pada masyarakat” jelas Andria (her)

baca juga :

Libur Lebaran, RSUD Dr Soetomo Siapkan 248 Tenaga On Call

Sebanyak 125 Anggota Ling Tien Kung Ikuti Pelatihan Instruktur

gas

Hadapi PON XX, Cabor Selam Jatim Matangkan Persiapan dan Mental Laga

Redaksi Global News