Global-News.co.id
Madura Utama

Batik Pamekasan Jadi Seragam Sekretaris DPRD se-Indonesia

Masrukin ( berkacamata) saat meninjau sentra pengrajin batik di Pamekasan

PAMEKASAN (global-news.co.id)- Peringatan hari batik nasional yang jatuh pada tanggal 2 Oktober kemarin merupakan momentum kebahagiaan bagi pebatik Pamekasan. Betapa tidak pada tahun 2024 ini sekretaris DPRD se Indonesia telah menggunakan seragam batik tulis buatan pengrajin Pamekasan.

Penggunaan batik tulis Pamekasan tersebut merupakan penghargaan atas prestasi yang diberikan pada pengrajin batik Pamekasan yang dinilai bisa berhasil memproduksi batik berkelas. Selain itu penggunaan batik tulis Pamekasan oleh sekretaris DPRD se Indonesia merupakan bentuk peluang pengembangan pasar yang besar bagi batik Pamekasan.

“Pada tahun ini sekretaris DPRD se-Indonesia memakai seragam batik dari Pamekasan. Hal ini sebagai bentuk penghormatan terhadap batik sekaligus dalam rangka menjaga eksistensi batik khas Pamekasan. Ini harus kita syukuri,” kata PJ Bupatai Pamekasan Masrukin.

Dia menambahkan batik tulis Pamekasan sudah lama dikenal masyarakat terutama juga masyarakat nasional. Beberapa kali apresiasi diberikan oleh pencinta maupun pedagang batik nasional atas batik tulis Pamekasan. Kini di Pamekasan ada pusat atau pasar batik terbesar di Indonesia yakni di Pasar 17 Agustus Jalan Pintu Gerbang Pamekasan.

Lebih dari itu, lanjut Masrukin, pada peringatan Bulan Bakti Gotong Royong tingkat Provinsi Jawa Timur di Kota Blitar beberapa waktu lalu, Pj Gubernur Jawa Timur beserta jajarannya juga mengapresiasi khusus pada batik tulis Pamekasan karena transaksi batik di stan Pamekasan mengalami peningkatan.

“Setiap tanggal 2 Oktober diperingati Hari Batik Nasional. Marilah kita jadikan peringatan ini untuk digaungkan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga dan merawat batik sebagai warisan budaya Indonesia,” ajaknya.

Peringatan Hari Batik Nasional, kata Masrukin, seharusnya bukan hanya menonjolkan aspek seremonialnya saja, melainkan juga substansinya dijaga agar batik tetap eksis dan sebagai upaya mendorong pembatik lebih sejahtera.

“Karena itu mari kita jadikan momentum hari batik tahun ini kita harus mengevaluasi lagi sampai di mana pembatik hari ini, apakah stagnan, redup, dan sebagainya. Karena peluang pasar tingkat nasonal sangat bagus,” pungkasnya. (mas)

baca juga :

BengaOne, Bengkel Online Terobosan Inovatif Mahasiswa ITS

Redaksi Global News

Satreskrim Polresta Sidoarjo Ungkap Truk Modifikasi Angkut BBM Bersubsidi

Redaksi Global News

November, Utang Pemerintah Pusat Tembus Rp 5.910,64 Triliun

Redaksi Global News