Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Utama

Pertamina Gencarkan Sosialisasi Rencana Pembatasan Pembelian BBM Subsidi di SPBU

MADIUN (global-news.co.id) — Section Head Communication and Relations Pertamina Patra Niaga Region Jatimbalinus (Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara), Taufiq Kurniawan, menjelaskan, bahwa rencana penerapan pembatasan pembelian Pertalite atau BBM subsidi masih terus dikaji. Hingga saat ini rencana kebijakan yang bertujuan agar subsisi BBM tepat sasaran itu masih sebatas sosialisasi melalui pemasangan spanduk-spanduk di SPBU.

“Untuk sosialisasi secara langsung di instansi atau tempat lain belum dilaksanakan,” katanya kepada Global News, Rabu (11/9/2024).

Penerapan kebijakan tersebut, lanjutnya, agar penyelewengan dapat dicegah. Selain itu faktor human yang masih banyak kekurangan perlu diantisipasi. Harapannya masyarakat bisa mengikuti perubahan dan penerapan subsidi tepat sasaran dengan cara mendaftar langsung ke SPBU atau melalui online.

Manajemen SPBU Nglames, Madiun, Iskandar, saat dikonfirmasi Global News menyebut bahwa pendaftar untuk BBM Subsidi sudah banyak. “Kalo SPBU hanya menyediakan HELPDESK untuk membantu mendapatkan QR code. Sudah 80 persen yang dapat QR code,” kata Iskandar saat dihubungi melalui pesan WA.

PT Pertamina Patra Niaga juga menggencarkan sosialisasi di beberapa daerah. Caranya dengan membagikan panduan mengenai cara mendaftar kode QR untuk membeli BBM bersubsidi jenis pertalite, khusus bagi kendaraan roda empat.

Menurut Ahad Rahedi, Manager Komunikasi, Relasi, dan CSR Pertamina Parta Niaga, konsumen perlu menyiapkan beberapa dokumen penting agar proses pendaftaran berjalan lancar.

Dokumen yang harus disiapkan meliputi STNK, KTP, serta foto kendaraan dari depan dan samping. Semua dokumen ini harus dalam kondisi yang jelas dan tidak buram saat difoto untuk memastikan tulisan dapat terbaca dengan baik.

Setelah itu konsumen dapat mengunggah dokumen-dokumen tersebut melalui situs subsiditepat.mypertamina.id. Untuk memastikan keabsahan dokumen, Pertamina Patra Niaga menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) dalam proses verifikasinya.

Jika terjadi kesalahan atau masalah dengan kualitas dokumen yang tidak terbaca dengan sempurna, maka dokumen akan dikembalikan kepada konsumen untuk diperbaiki, dan dapat memperpanjang masa waktu verifikasi.

Ahad juga menambahkan, jika konsumen mengalami kesulitan saat melakukan pendaftaran, mereka dapat mendatangi SPBU terdekat atau booth konsultasi yang tersedia di tempat umum, Pertamina telah menyediakan layanan konsultasi di seluruh SPBU dan booth tersebut, baik yang dikelola secara mandiri maupun bekerja sama dengan pemerintah daerah.

Selain itu, konsumen juga dapat memanfaatkan layanan konsultasi melalui Call Center Pertamina di 135, video call melalui aplikasi MyPertamina, atau menggunakan chatbot NADIA yang tersedia di aplikasi MyPertamina maupun WhatsApp di nomor 08111350135. Pendaftaran ini disarankan segera dilakukan agar konsumen bisa membeli BBM bersubsidi jenis pertalite dan biosolar saat pembatasan mulai diberlakukan pada 01 Oktober 2024.

Taufiq Kurniawan mengingatkan bahwa proses verifikasi untuk satu kendaraan memakan waktu sekitar 7 hari, sehingga masyarakat diimbau untuk segera mendaftar. (her)

baca juga :

Kekuatan Umat Ada pada Persatuan

gas

ITS Siap Jajaki Kerjasama dengan Kedutaan Besar Inggris

Redaksi Global News

Duta Pemudi Kebudayaan Jatim Diundang Bupati Hendy

Redaksi Global News