PAMEKASAN (global-news.co.id) – Sebagai upaya membantu masyarakat menemukan bahan-bahan kebutuhan pokok yang murah dan berkualitas, dalam momentum bulan Maulid Nabi tahun ini, Kamis (26/9/2024) Pemkab Pamekasan melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP), menggelar Gerakan Pangan Murah (GMP).
Kegiatan ini semacam pasar murah yang dilaksanakan oleh DKPP, dalam satu tahun biasanya dilakukan sebanyak empat kali. Kegiatan yang dilakukan kali ini merupakan yang ketiga kalinya, digelar di halaman Kantor DKPP Jalan Slamet Riadi Pamekasan.
Plt Kepala DKP Pamekasan Nolo Garjito mengatakan kegiatan GPM ini melibatkan OPD terkait antara lain Bulog untuk pengadaan beras, ID Food untuk pengadaan pangan makanan jadi. Dinas perikanan dan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) se Kabupaten Pamerkasan juga dilibatkan dalam kegiatan ini.
“Ada 13 BPP kita juga sama-sama mengeluarkan produk unggulan di ipasar murah di gerakan pangan murah ini. Kita gelar cuma satu hari hari ini. Setiap tahun digelar empat kali, ini sudah ke tiga kalinya se kabupaten. Umumnya yang dijual kebutuhan pokok, beras gula minyak goreng dan lainnya, “ kata Nolo.
Kalau dari pihak BPP, lanjut Nolo, produk yang dijual berupa produk unggulan pertanian seperti BPP Kecamatan Batumarmar itu menjual bawang merah yang merupakan komoditas unggul di kecamatan tersebut. Sementara BPP Kecamtan Pagentanan sama Pakong membawa produk alpukat. Kalau durian saat ini belum musim.
“BPP Larangan dan Galis menjual cabe besar kecil dan bawang putih. Mereka jual bawang putih bukan mengambil atau membeli dari pengepul, tapi dari petani langsung sehingga bisa dijual lebih murah dari harga pasar. Ini semua untuk menyambut Maulid Nabi Muhammad SAW,” ungkapnya.
Nolo menambahkan selain OPD yang dipimpinnya, untuk membantu masyarakat, di waktu yang berbeda, pihak OPD lain juga ada yang menggelar kegiatan serupa, secara bergantian di antaranya Disperindag, Perikanan, Dinsos dan lainnya. Dia mengaku harga yang dipatok dalam GPM itu sangat membantu bagi masyarakat.
“Kalau kita jualnya murah lebih murah dari harga pasar. Bawang merah itu yang biasanya di pasar dijual dengan harga Rp 25 ribu disini Rp 20 ribu. Cabe yang biasanya di pasar Rp 45 ribu disini bisa Rp 40 atau Rp 37 ribu. Kami tidak ambil di pengepul namun ambil dari petani langsung. Itu kelebihannya, sehingga dijual dengan murah,” ujarnya.
Kepada masyarakat, Nolo berharap agar momentum seperti ini dimanfaatkan sebaik mungkin, untuk berbelanja, karena tidak dilakukan tiap hari. Setelah hari ini, misalnya, baru akan digelar beberapa bulan lagi. “Gerakan pangan murah ini diharapkan masyarakat memanfaatkan untuk berbelanja,” pungkasnya. (mas)