Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) berkomitmen untuk menurunkan emisi karbon dengan menanam pohon. Melalui program penanaman pohon tersebut, seluruh pemangku kepentingan di industri hulu migas diharapkan mampu berkontribusi dalam menurunkan emisi karbon demi memastikan keberlanjutan lingkungan bagi generasi mendatang.
Oleh Erfandi Putra
HAL itu dikatakan Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas, Hudi D. Suryodipuro, kepada wartawan Global Media Group (Global Energi, Global News, dan Global Sehat) seusai penanaman mangrove di kawasan Pasir Kadilangu, Kulonprogo, Yogyakarta, pada Jumat (6/9/2024), sebagai usaha untuk menjaga kelestarian lingkungan dan upaya inisiatif rendah karbon.
Seperti diketahui SKK Migas Jabanusa menggelar Lokakarya Media yang diikuti 43 Pemimpin Redaksi berbagai media dengan mengambil tema Industri Hulu Migas dalam Energi Transisi dan Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan yang digelar 5-6 September di Yogyakarta.
Lebih lanjut Hudi mengatakan, tahun 2024 SKK Migas mempunyai program menanam pohon di seluruh Indonesia dengan target 2 juta pohon. Namun demikian, dia meyakini target itu akan terlampaui. Hanya saja, berapa yang akan terlampaui, dia belum memberikan angka perkiraannya. Dia memperkirakan target terlampaui tersebut, karena SKK Migas mempunyai komitmen itu. Seluruh KKKS pun antusias.
Pemerintah Indonesia telah menetapkan pengurangan emisi karbon pada 2030 mendatang sebesar 29 persen dan emisi karbon menjadi nol bersih pada 2060. Dengan mengimplementasikan program tersebut, katanya, SKK Migas bersama kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) serta seluruh pemangku kepentingan terkait lainnya optimistis dapat mewujudkan misi besar pemerintah dalam mengurangi emisi karbon.
Dengan jumlah pekerja di industri hulu migas mencapai 42 ribu orang, maka diharapkan dapat menanam lebih dari 84 ribu pohon. Setiap pekerja industri hulu migas wajib melakukan penanaman dua pohon sebagai bentuk kepedulian terhadap keberlangsungan lingkungan.
SKK Migas Jabanusa
Sementara itu SKK Migas Perwakilan Wilayah Jawa, Bali dan Nusa Tenggara (Jabanusa) dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) telah berkomitmen untuk menanam sebanyak 2.222 pohon Mangrove di kawasan Pasir Kadilangu, Kulonprogo, Yogyakarta pada 6 September 2024, sebagai usaha untuk menjaga kelestarian lingkungan dan upaya inisiatif rendah karbon.
SKK Migas KKKS melaksanakan kegiatan ini dengan melibatkan berbagai pihak terkait, seperti Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DIY dan 43 Media wilayah Jabanusa yang diwakili oleh para Pemimpin Redaksi.
SKK Migas dan KKKS secara konsisten dan berkesinambungan memberikan dukungan aktif pada program rehabilitasi lingkungan dengan melaksanakan kegiatan penanaman pohon di wilayah Jabanusa. Tercatat pada tahun 2024 sampai dengan bulan Agustus SKK Migas KKKS Jabanusa telah menanam 83.168 pohon, 2023 dapat direalisasikan sebanyak 168,759 pohon dan di tahun 2022 telah terealisasi sebanyak 177,193 pohon.
2024 ini, sampai bulan Agustus sudah delapan ribu lebih pohon yang sudah kita tanam, ini belum termasuk 2,222 Mangrove yang akan kita tanam hari ini, ungkap Kepala Departemen Formalitas dan Komunikasi SKK Migas Perwakilan Jabanusa, Febrian Ihsan.
Febri mengungkapkan 2,222 pohon ini bukan tanpa maksud, ini menjadi simbolisasi 22 tahun mengelola hulu migas dan tahun 2024 ini target SKK Migas KKKS adalah 1,6 juta pohon di seluruh wilayah Indonesia untuk mendukung target pemerintah net zero emision.
Aktivitas ini melambangkan kesadaran kolektif insan industri hulu migas terhadap keberlanjutan lingkungan. Penanaman mangrove di kawasan pesisir dinilai efektif dalam mengurangi dampak bencana alam seperti tsunami dan banjir rob, serta dapat meningkatkan potensi ekowisata dalam wilayah tersebut yang berdampak positif pada kesejahteraan masyarakat.
Sementara itu dalam sambutan pembukaan Penyuluh Kehutanan Ahli Madya DLHK DIY Beja mengungkapkan, program penanaman mangrove ini tidak hanya untuk mengurangi risiko abrasi, melainkan juga untuk menjaga keseimbangan ekosistem laut yang sangat berperan dalam kehidupan masyarakat pesisir.
Kami berharap, kegiatan seperti ini terus dilaksanakan, baik di sini maupun di tempat lain. Karena penanaman Mangrove ini sangat besar manfaatnya bagi lingkungan, kata Beja.
Beja juga menegaskan bahwa kegiatan semacam ini bukanlah kegiatan seremonial semata, tapi merupakan langkah nyata bersama dalam menjaga bumi tetap lestari terutama dalam menghadapi ancaman perubahan iklim dan abrasi yang dapat merusak garis pantai di Indonesia. Lingkungan memiliki isu strategis yang perlu diperhatikan oleh semua pihak, termasuk media massa.
Selain memperhatikan lingkungan, SKK Migas KKKS juga senantiasa memperhatikan dan turut berperan aktif dalam membantu isu sosial. Hal ini dibuktikan pada pemberian bantuan kepada Panti Asuhan di sekitar wilayah Kulonprogo.
Pejabat dan pimpinan redaksi mengakhiri acara dengan melakukan penanaman pohon secara simbolis, lalu mereka berfoto bersama di lokasi penanaman yang telah disiapkan secara khusus. Media pun selalu mendukung upaya pelestarian lingkungan ini, yakni melalui kampanye publik dan pemberitaan yang positif mengenai usaha pengelolaan lingkungan. Dengan hadirnya Media, dapat dipastikan bahwa isu lingkungan akan lebih diperhatikan oleh semua pihak. (*)