Global-News.co.id
Opini Utama

Strategi Aneh Prabowo Hingga “Jokowi Menyerah”

Masdawi Dahlan

Oleh Masdawi Dahlan*

KONSTELASI politik tanah air makin menarik. “Jokowi Menyerah “, itulah judul talk show dari Rocky Gerung Official di media sosial. Hersubeno Arif sebagai pemandu jalannya talk show tersebut mengelaborasi pikiran Rocky Gerung terkait dengan kondisi politik mutakhir. Dan Rocky Gerung pun setuju bahwa Jokowi telah “menyerah”. Ada apa?

Sikap “menyerah” Jokowi itu ditandai dengan pernyataannya bahwa pemerintah akan patuh pada keputusan Mahkamah Konstitusi (MK) soal batas usia calon pilkada dan soal persentase kursi partai terkait pengusungan calon kepala daerah. Bersamaan dengan itu pihak KPU juga menyatakan akan mematuhi keputusan MK. Padahal sebelumnya KPU menyatakan masih akan berusaha untuk konsultasi dengan DPR–yang saat itu hendak mensahkan hasil revisi UU Pilkada di mana substansinya bisa jadi berlawanan dengan putusan MK.

KPU memang masih akan konsultasi dengan DPR, tapi juga memastikan mematuhi putusan MK.

Semua elemen bangsa harus mengapresiasi atas perjuangan mahasiswa, buruh, artis dan elemen lainnya yang telah menjadi garda terdepan dalam demonstrasi menolak hasil kerja Badan Legislasi di DPR RI yang mereka sebut melawan dua keputusan MK tersebut. Begitu juga pada elemen lainnya, pengamat, akademisi, tokoh bangsa yang telah bersatu suara menyatakan kesedihannya terhadap pihak rezim yang mereka sebut masih mau mengotak-atik keputusan lembaga hukum yang telah final dan mengikat.

Pemerintah dalam hal ini Presiden Jokowi dan KPU selaku penyelenggara Pilkada tentunya berpikir panjang, jika keinginannya dipaksakan, maka yang terjadi adalah keributan dengan akselerasi yang lebih besar lagi, dan ini akan menjadi penyebab kehancuran bangsa.

Harapannya proses politik selanjutnya yakni pelaksanaan Pilkada yang akan dilaksanakan serentak pada November mendatang diharapkan akan berlangsung lancar sesuai dengan aturan dan etika demokrasi.

Semua elemen harus menyadari serta berpikir arif dan bijaksana untuk melihat ke depan dengan baik guna memperbaiki wajah politik bangsa yang dinilai melenceng selama 10 tahun terakhir.

Harapan Besar pada Prabowo

Namun demikian, sebenarnya masyarakat memiliki harapan besar agar presiden terpilih Prabowo Subianto nanti bisa menjadi penyelamat atas segala luka dan sakit akibat demokrasi yang dinilai telah dirusak.

Harapan itu dapat dilihat dari dua sudut pandang. Pertama masyarakat menyadari bahwa sebenaraya Probowo sangat berbeda secara diameteral dengan Jokowi. Prabowo adalah sosok jenderal yang dinilai memiliki ketegasan untuk mengambil sikap tegas dalam menentukan arah kebijakan bangsa yang sesuai dengan kepentingan rakyat.

Kedua Prabowo selama dua kali mengikuti kontestasi Pilpres tahun 2014 dan 2019 selalu didukung oleh kalangan para alim ulama dan tokoh masyarakat yang benar-benar peduli terhadap perbaikan bangsa. Ini menunjukkan bahwa Prabowo memiliki hubungan yang sangat kuat dengan para ulama dan tokoh agama untuk memajukan bangsa ini.

Hubungan itu akan ditunjukkan dalam bentuk konkret pada saat Prabowo telah memegang kendali bangsa ini.

Prof Dr Amien Rais, tokoh reformasi, Guru Besar Ilmu Politik UGM, yang kini menjabat sebagai Dewan Pembina Partai Umat, meyakini bahwa Prabowo akan mampu membangun Indonesia sesuai dengan ekspektasi masyarakat Indonesia terhadap perbaikan tatanan bernegara. Keyakinan itu didasarkan pada pengalamannya dua kali menjadi pendukung Prabowo dalam kontestasi Pilpres yakni Pilpres 2014 dan 2019.

Sekalipun Amien Rais merupakan sosok yang paling keras mengkritik pemerintahan Jokowi, namun pada Prabowo Subianto, Amien masih memiliki keyakinan positif sang jenderal itu akan bisa memperbaiki keadaan bangsa ini. Dia berharap keyakinannya itu menjadi kenyataan.

Hal yang sama juga diungkapkan Said Didu, mantan Sekretaris Kementerian BMUN ini mengatakan Prabowo memiliki perspektif yang kuat dalam upaya menjadikan Indonesia menjadi bangsa yang kuat dan terhormat di tingkat dunia. Said Didu bilang Prabowo memiliki kesamaan dengan Anies Baswedan dalam soal komitmen membangun demokrasi dan menciptakan peningkatan dan pemerataan ekonomi serta bidang lainnya.

Said Didu betul-betul yakin akan kebenaran analisanya itu.

Aneh dan Menjadi Pertanyaan

Bergabungnya Prabowo dengan pemerintahan kedua Jokowi memang sempat menjadi pertanyaan besar dari banyak kalangan. Bahkan pendukung Prabowo dari kalangan tertentu telah menyatakan kecewa hingga mengutuk dan mengeluarkan sumpah serapah terhadap sikap Prabowo bergabung dengan pemerintahan Jokowi.

Namun Prabowo tidak melayani perdebatan itu. Prabowo tetap saja bekerja sesuai dengan tugasnya di Kementerian Pertahanan. Ini dilakukan karena Prabowo sadar bahwa kekuatan Jokowi pada saat itu memang sangat luar biasa hingga mampu menguasai kondisi perpolitikan Indonesia dengan mudah. Karena politik masih transaksional. Semuanya bisa diselesaikan dengan uang.

Yang sangat menarik adalah di tengah menjalankan tugas membantu Jokowi, banyak ditemukan sikap Prabowo yang terkesan tak wajar karena Prabowo begitu takluk dan memuja-muji Jokowi. Bagi kalangan tertentu sangat marah melihat sikap Prabowo yang berubah 180 derajat. Namun bagi pihak lain justru melihat ada sebuah strategi yang dijalankan Prabowo agar aman hingga sampai pada tujuan akhirnya mendapat restu Jokowi bahkan dibantu untuk memenangkan Pilpres tahun 2024 lalu.

Kini Prabowo telah ditetapkan sebagai pemenang Pilpres dan tinggal menunggu waktu pelantikan. Harapannya akan berjalan aman dan lancar, sehingga tidak mengganggu konsentrasi Prabowo untuk berpikir serius menyusun rancangan pembangunan Indonesia ke depan yang mengedepankan kepentingan semua pihak. Sikap ksatria sebagai seorang Jenderal, diharapkan akan muncul dalam wujudnya yang nyata dan tegas merumuskan kebijakan pemerintah yang memihak kepada peningkatan kesejehteraaan rakyat dan keamanan nasional. (*)

 

*Penuluis adalah wartawan Global News Biro Pamekasan.

 

 

baca juga :

Update Gaza, Ratusan Ton Bantuan Tertahan di Perbatasan Mesir

Redaksi Global News

Jennifer Lopez dan Ben Affleck, Akhirnya Resmi Menikah

Proliga 2023: Jakarta Lavani Bekuk STIN BIN

Redaksi Global News