BANDAR S.B. (global-news.co.id) –
Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Islam Malang (Unisma) tengah menjajaki kerja sama dalam program layanan komunitas sosial dan pendidikan dengan komunitas diaspora Indonesia di Brunei Darussalam. Inisiatif ini bertujuan untuk memperkuat hubungan antara lembaga pendidikan Indonesia dan diaspora, serta meningkatkan kualitas pendidikan dan kesejahteraan sosial di wilayah tersebut.
Prof Asep selaku Ketua Delegasi UB menyatakan bahwa rencana program ini melibatkan sejumlah kegiatan, termasuk pelatihan keterampilan, penyuluhan pendidikan, dan program pengembangan komunitas yang akan dilaksanakan oleh mahasiswa dan dosen dari UB dan Unisma.
“Kolaborasi ini diharapkan dapat memberikan manfaat langsung kepada masyarakat diaspora Indonesia,” katanya.
Dr Noor Shodiq Askandar, dari Delegasi Unisma, membahkan tujuan dari kegiatan ini untuk memperkuat peran serta kontribusi lembaga pendidikan Indonesia di luar negeri.
“Ini adalah kunjungan kami yang kesekian kali, karena Unisma juga sudah menjalin kerjasama dengan beberapa Perguruan Tinggi dan PCI NU Brunei. Rektor Unisma, alhamdulillah juga pernah memberikan ceramah saat wisuda di salah satu kampus di Brunei Darussalam,” lanjut Gus Shodiq, panggilan akrabnya.
Pertemuan awal antara perwakilan UB, Unisma, dan komunitas diaspora di Brunei Darussalam telah berlangsung dengan hasil yang positif. Diskusi ini mencakup berbagai aspek implementasi program dan kebutuhan spesifik komunitas setempat. Kedua universitas di Malang ini berkomitmen untuk menyediakan sumber daya dan dukungan yang diperlukan untuk mencapai tujuan bersama dalam program ini.
Ustadz Dhofir salah satu Ketua Komunitas Diaspora di Brunei Darussalam yang juga Katua Mustasyar PCI NU Brunei Darussalam berharap bahwa kegiatan ini akan segera dimulai dan diharapkan dapat menjadi model bagi kerja sama serupa di negara lain, memperluas dampak positif dari layanan komunitas sosial dan pendidikan yang diberikan oleh institusi pendidikan Indonesia. (gas)