PAMEKASAN (global-news.co.id) –IAIN Madura kembali menelurkan guru besar baru. Senin (29/7/2024) kemarin dua orang guru besar dikukuhkan oleh Direktur Diktis Kementrian Agama RI Prof A Zainul Hamdi MAg, dalam rapat senat terbuka di kampus IAIN Madura Jalan Panglegur Km 4 Pamekasan.
Dua orang guru besar yang dikukuhkan tersebut adalah Prof Dr Nur Hasan MAg spesialis bidang Ilmu Sosiologi Islam dan Prof Dr H Mohammad Thoha MPdI spesialis bidang Ilmu Pendidikan Islam. Dengan tambahan dua guru besar baru ini jumlah guru besar yang dimiliki IAIN Madura menjadi 14 orang.
Rektor IAIN Madura Dr Syaiful Hadi MPdI mengatakan selama satu tahun terakhir IAIN Madura dua kali melakukan pengukuhan guru besar. Kondisi ini dinilai merupakan prestasi yang luar biasa bagi kampus perguruan negeri pertama di Madura ini.
Dengan memiliki sebanyak 14 guru besar, yang dikukuhkan selama tahun 2023 hingga tahun 2024 ini, kata Syaiful Hadi, menandakan terjadinya sebuah peningkatan atau keunggulan sebuah institusi pendidikan tinggi. Dengan dimilikinya 14 guru besar, SDM IAIN Madura telah melampaui batas target untuk menjadi Universitas Islam Negeri (UIN).
“Target guru besar minimal 4 orang, namun kini sudah ada 14 guru besar. Ini sesungguhnya adalah keberhasilan kawan-kawan secara personal dihadiahkan pada usia IAIN Madura ke 58 tahun ini dengan kebanggaan keunggulan institusi yang kita miliki. Pada tahun ini kami juga sudah memetakan insya Allah ada 6 lagi yang mau submit,” ungkapnya.
Dengan tercapainya target guru besar tersebut, tambah Syaiful Hadi, menunjukkan bahwa proses institusi ditingkat universtias telah selesai. Maka tahun berikutnya tinggal menetapkan fakultas dan prodi yang dibutuhkan untuk menerjemahkan system percepatan penguatan SDM yang akan diberikan kepada masyarakat.
“Sebentar lagi kita akan melakukan upaya perubahan penting. Ada beberapa tantangan dan potensi yang harus kita satukan menghadapi tantangan itu, IAIN Madura menjadi perguruan tinggi yang diberi mandat studi Islam humaniora dengan tambahan ilmu alam dan eksak kedepan,” katanya.
Karena itu penting, kata dia, menata dan mendesain regulasi yang mengatur dalam rangka mempercepat upaya perbaikan sistemik dengan membuat regulasi yang mampu mendorong kekuatan potensi IAIN Madura agar bisa bergerak bersama mencapai kemajuan.
Dia mengakui IAIN Madura punya modal social yang kuat, dengan dimilikinya banyak guru besar, untuk mencapai produktivitas perbaikan managerial. Target itulah yang akan dimantapkan untuk membangun institusi lebih unggul dan memberikan akses yang lebih luas bagi masyarakat.
“Perubahan alih bentuk kita akan memperluas cakupan kerjasama yang memungkinkan berkontribusi pada masyarakat. Potensi alam Madura yang banyak mengandung tanaman pangan dan obat, disikapi dengan kita kerjasama dengan universitas di Malaysia. Mereka punya konsentrasi prodi obatan dengan China, maka tidak salah kita bermitra tindak lanjuti konsep potensi lokal yang berbasis nilai agama,” pungkasnya. (mas)