Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Madura Utama

Harga MinyaKita Segera Naik: Stok Menipis di Pasar, Harga Sudah Naik Lebih Dulu

Stok MinyaKita di salah satu toko di Pamekasan menipis. Harga sudah lebih dulu naik menjadi Rp 17 ribu/kg. (Foto: Masdawi Dahlan)

Stok MinyaKita di salah satu toko di Pamekasan menipis. Harga sudah lebih dulu naik menjadi Rp 17 ribu/kg. (Foto: Masdawi Dahlan)

PAMEKASAN (global-news.co.id) – Harga minyak goreng merek “MinyaKita” di sejumlah daerah lebih dulu naik sebelum Pemerintah menetapkan harga baru minyak goreng ini. Harga eceren tertinggi (HET) MinyaKita segera naik dari Rp 14.000 menjadi Rp 15.700 per liter. Namun, selain kenaikan harga, ternyata MinyaKita sekarang juga sulit didapatkan di pasaran alias langka.

Pantauan Global News di sejumlah toko di Pamekasan, Rabu (3/7/2024), para pedagang yang biasa menjualnya mengaku kehabisan stok. Misalnya di Pasar Kolpajung Pamekasan banyak pemilik toko yang biasanya menjual MinyaKita sekarang stoknya habis. Hanya segelintir toko saja yang masih tersisa stoknya.

Sejumlah pemilik toko yang dihubungi Global News mengaku stoknya habis sejak dua hari hingga tiga hari belakangan ini. Hanya ada satu toko di kompleks Pasar Kolpajung yang masih memiliki stok minyak goreng ini karena pemilik toko melakukan kulakan dalam jumlah besar sebelumnya. Pedagang itu mengaku sebelumnya menjual MinyaKita dengan harga Rp 15 ribu hingga Rp 16 ribu per kilogram. Kini dia mengaku MinyaKita dijual dengan harga Rp 17 ribu per kilogram.

“Kami sudah kulakan dua bulan lalu sehingga hari ini masih ada stoknya. Kami menjual dengan harga Rp 17 ribu perkilonya, “ kata seorang pemilik toko di Pasar Kolpajung yang keberatan menyebut namanya kepada Global News.

Namun Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Pamekasan, Basri Yuliyanto, mengatakan sebaliknya. Kondisi pasar MinyaKita masih normal menjelang kenaikan HET. Harga MinyaKita, kata dia, masih dalam kisaran Rp 15 ribu perkilogram.

Dia mengungkapkan sejak pertama dikeluarkan memang HET MinyaKita Rp 14 ribu, tapi sejak ada kenaikan CPO bahan baku minyak, harganya pun naik menjadi Rp 15 ribu. Kenaikan itu dinilai normal terjadi di tahun 2022. MinyaKita diproduksi sejak 2021 akhir ketika terjadi gonjang ganjing minyak goreng.

“Sekarang di pasar rata-rata Rp 15 ribu hingga Rp 15.500. Meskipun seribu di atas HET memang normal karena ada relaksasi harga minyak dari BAPANAS (Badan Pangan Nasional) sehingga kenaikan seribu rupiah dianggap tidak ada masalah, meskipun HET awal Rp 14 ribu, ” ungkapnya.

Dia menambahkan MinyaKita tidak dijual di toko modern. Yang dijual di toko modern adalah minyak premium. MinyaKita dijual di pasar tradisional. Karena memang harga yang ditetapkan pemerintah itu untuk menekan harga minyak yang sempat melonjak tinggi. Kalau minyak goreng premium rata-rata harganya Rp 18 ribu hingga Rp 19 ribu tergantung mereknya.

“Namun pemantauan kami di pasar masyarakat sekarang lebih banyak membeli kemasan minyak premium dibandingkan dengan MinyaKita, karena selisih harganya tidak terlalu jauh, kecuali dulu sampai ada yang Rp 25 ribu perkilogram. Sekarang rata-rata Rp 18 hingga Rp 19 ribu perkilo,” pungkasnya.

Kabid Perdagangan Disperindag Koperasi dan UM Kab. Madiun, Hendah Dwi Wijayanti, kepada Global News, juga menyebut senada. Pantauan kondisi pasar wilayah Kabupaten Madiun, MinyaKita normal. “Pantauan kami di pasar aman. Tidak ada kelangkaan. “HET minyak goreng akan naik dari Rp 14 ribu ke Rp 16 ribu. Tapi belum ditetapkan sampai sekarang,” katanya.

Sebelumnya Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) membeber rencana harga eceran tertinggi (HET) minyak goreng bersubsidi atau MinyaKita bakal naik sebesar Rp 1.700. Bila sudah resmi, berarti harga minyak per liternya akan menjadi Rp 15.700.

“Kami lagi menunggu Permendag. Tapi untuk sementara saya minta Dirjen untuk relaksasi harga menjadi Rp 15.700,” kata Zulhas kepada wartawan usai hadiri peresmian masjid di kantor Direktorat Metrologi, Bandung, pada Jumat (28/6/2024).

Sebelumnya, harga minyak goreng per liter Rp 14.000. Harga tersebut mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 49 Tahun 2022 tentang Tata Kelola Program Minyak Goreng Rakyat. Rencana kenaikan harga minyak goreng pemerintah itu sudah diembuskan Zulhas sejak Mei 2024. Dia menyebut harganya akan berkisar antara Rp 15.000 hingga Rp 15.500 per liter.

Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) mendukung rencana pemerintah itu. Namun IKAPPI meminta pemerintah bisa menjamin stok minyak goreng tersebut aman. “Saat ini belum ditetapkan saja HET MinyaKita naik, harganya di pasar sudah naik. Kami mendukung dan mendorong agar upaya-upaya dari pemerintah untuk mengatur MinyaKita selain harganya, tapi diperhatikan juga aspek distribusinya,” ujar Sekjen DPP IKAPPI Reynaldi Sarijowan dikutip dari Kompas.com.

Reynaldi bilang, berdasarkan laporan yang diterimanya, banyak pedagang di pasar mengalami kesulitan mendapatkan MinyaKita. Dia mengaku sedikit khawatir, jika HET MinyaKita naik, pedagang semakin sulit mendapatkan stok MinyaKita.

“Harga Rp 14.000 per liter saja barangnya sulit kami dapati lalu bagaimana jika harganya naik? Kami khawatir stoknya tidak ada di pasar dan tolong ini diperhatikan oleh pemerintah,” kata Reynaldi. (mas/her)

baca juga :

April 2020, Utang Pemerintah Capai Rp 5.172 Triliun

Redaksi Global News

Apresiasi Tinggi untuk “Mata Hati Mbah Djoyokardi”

Redaksi Global News

Libur Lebaran, BI Jatim Siapkan Kebutuhan Uang Kartal hingga Rp 4,7 Triliun

Titis Global News