Global-News.co.id
Madura Utama

Ketika Haji Her, Ketua P4TM, Juga Peduli Politik: Berharap Ulama Satu Suara Tentukan Figur Calon Pemimpin Pamekasan

Haji Her saat memberikan sambutan dalam acara Diskusi an Dengar Aspirasi Jelang PILKADA Pamekasan.

Siapa yang tak kenal sosok yang satu ini. Dialah H Khairul Umam, pengusaha tembakau tajir asal Pamekasan. Sosok yang lebih dikenal dengan panggilan Haji Her itu, ternyata tidak hanya peduli pada masalah tembakau, namun juga peduli pada masalah politik, khususnya menghadapi Pilkada Pamekasan November mendatang.

Oleh MASDAWI DAHLAN, Pamekasan

MINGGU (23/6/2024) kemarin Haji Her yang juga menjabat sebagai Ketua Pelopor Paguyuban Petani dan Pedagang Tembakau Madura (P4TM) mensponsori atau membiayai sebuah kegiatan besar bertajuk Diskusi dan Dengar Aspirasi dengan seluruh elemen masyarakat Pamekasan. Acara itu terkait dengan jelang pelaksanaan Pilkada Pamekasan pada November mendatang.

Dalam kegiatan yang dihadiri oleh seluruh elemen masyarakat itu, Haji Her menanggung seluruh pembiayaan untuk semua kepentingan kegiatan tersebut. Tidak mengherankan bila acara yang dihadiri kurang lebih 1.000 orang di Hotel Odaita Pamekasan itu berjalan sukses dan meriah.

Dalam acara yang bertema Marajut Benang Kusut Jelang Pilkada Pamekasan itu, juga hadir Pj Bupati Pamekasan Masrukin dan Sekdakab Achmad Faisol serta pejabat terkait di lingkungan Pemkab Pamekasan. Juga hadir Forkopimda, tokoh agama, pimpinan ormas Islam, mahasiswa, kalangan LSM, media massa serta seluruh kepala desa se-Pamekasan.
Saat memberikan sambutan, Haji Her menegaskan bahwa dirinya tidak mengerti politik. Tapi saat jelang Pilkada banyak orang yang bertanya tentang sosok yang dianggap layak untuk didukung menjadi pemimpin Pamekasan, kepadanya.

“Ditanya itu saya amit konsultasi ke kiai dulu, karena politik ke kanan ke kiri, masyarakat tengkar sama saudara juga karena politik. Masyarakat sesama saudara jangan tengkaran. Perjuangan yang sesungguhnya jalankan sesuai dengan ajaran Islam. Kalau saya gak ada kepentingan,” katanya.

Dia mengungkapkan semenjak mengenal perpolitikan dia merasa prihatin karena masyarakat di kalangan bawah selalu tengkar, bahkan ada yang mau carok gara-gara Pilkada. Dia mengakui jelang pelaksanaan Pilkada kini soal politik sudah mulai dinamis, karenanya dia selalu ditanya oleh banyak pihak untuk diskusi tentang politik.

“Terkait calon Bupati Pamekasan, dari aspirasi yang dibilang orang-orang tadi, saya ambil kesimpulan, masyarakat ingin ulama satu suara. Saya gak ngerti politik, walaupun saya juga kenal presiden, saya mencoba berkeliling ke beberapa ulama untuk memohon agar Pamekasan kondusif,” tuturnya.

Terkait figure yang telah muncul ke permukaan, lanjut Haji Her, semuanya dinilai baik karena sama-sama memiliki potensi. Tetapi secara pribadi berdasarkan pengamatannya dia mengharapkan agar para ulama satu suara untuk menetapkan figur yang layak memimpin Pamekasan.

“Jadi saya harap, sepakat bahwa kita menginginkan Pamekasan, mengharapkan ulama satu suara, kalau perlu, menurut saya, calon di Pamekasan satu pasangan saja, siapa yang ditunjuk kiai, “ tandasnya.

Kepada Partai Politik dia meminta agar bersabar menunggu bagaimana keputusan dari para ulama. Dia juga berharap ada titik temu, siapa yang dikehendaki ulama. Haji Her mengaku siap membayar mahal untuk kekompakan para ulama.

“Paham sampiyan semua, apa yang saya maksud, siap membayar mahal ‘’majer larang mun la ulama depak” menemukan kepastian. Dengan catatan, para ulama itu kompak, cuma itu. Kalau tidak kompak ya gak tahu saya,” ucapnya.

Haji Her mengaku memiliki kewajiban untuk berusaha mencari yang terbaik untuk daerah ini, setelah itu hasilnya diserahkan kepada Yang Maha Kuasa Allah SWT. Dia juga mengajak semua pihak bersama menyampaikan aspirasi masyarakat kepada para ulama.

“Sampaikan kepada masyarakat untuk berdoa bersama-sama. Ini kehendak yang kuasa, yang penting tunduk pada para ulama, sepakat. Sudah ya, ‘’ngereng’’ jangan panas panasin keadaan, ‘’pa cellep’’, ‘’pa kompak’’, “ pungkasnya. (*)

baca juga :

Ini Alasan Pelatihan Program Kartu Prakerja Dihentikan

Pembubaran HTI Dinilai Terlambat

Redaksi Global News

Sidak Komisi A, 19 Kab/Kota di Jatim Siap Laksanakan Pilkada Serentak

Redaksi Global News