Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Utama

Berkat Sentuhan Pertamina EP Field Poleng, Desa Doudo Jadi Wisata Desa dan Desa Wisata

Kades Doudo, Sutomo saat menjadi narasumber acara Media Gathering Pertamina EP Regional Indonesia Timur di Bandung, Senin (03/06/2024).

BANDUNG (global-news.co.id) – Desa Doudo, Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik, Jawa Timur merupakan salah satu desa tertinggal pada 2002.

Pernyataan tersebut disampaikan Kepala Desa Doudo, Sutomo saat menjadi pembicara Local Hero pada acara media gathering 2024 PT Pertamina EP Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina bersama 104 insan media di Bandung, Senin (03/06/2024).

Sutomo menceritakan awal mula mengenal PEP Field Poleng, bagian dari Regional Indonesia Timur Subholding Upstream Pertamina pada 2017. Saat itu, PT Pertamina berkontribusi melakukan branding untuk mengikuti lomba tingkat Jawa Timur maupun nasional.

“Kemudian ada pembiayaan CSR dari PPM PEP Field Poleng pada 2018 yang digunakan untuk kelompok bank sampah, pengolahan mete, Doudo craft, dan beberapa program lainnya,” ujar Kades 3 periode itu.

Dan selanjutnya, Sutomo menegaskan, setelah itu pihaknya lebih sering meminta program pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) demi kemajuan desa. Wujudnya PEP bekerja sama dengan Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan menempatkan tim untuk pendampingan.

“Desa menerima program sesuai yang kita butuhkan, bukan bantuan uang tunai yang kita minta,” seru alumnus Fakultas Pertanian UMM Malang itu.

Ia menjelaskan, wisata desa dan desa wisata berbeda, kalau desa wisata adanya keterlibatan semua warga masyarakat. Sedangkan wisata desa dikelola oleh anak-anak muda yang tergabung di Karang Taruna.

“Beberapa anak muda di desa tergerak memberikan edukasi termasuk pendampingan program desa,” sambung Sutomo.

Masih kata dia, beberapa program yang sudah berjalan saat ini meliputi, Kampung e-LINK (Edukasi Lingkungan Inovatif dan Kreatif), Kampung 3R, Kampung Toga, Kampung Sayur, Kampung Si Cantik Cerdas, dan Kampung Aloevera.

Dan untuk Desa Wisata, timpal Sutomo meliputi, edukasi pertanian, edu fun painting, edu fun cooking, edukasi ecoprint, telaga rena dan outbond.

“Masyarakat bergerak sesuai lingkungan sendiri-sendiri. Dan jika akan ada kunjungan, biasanya mereka reservasi dulu sesuai paketan,” imbuh bapak 3 anak itu.

Dari situlah, ia mengaku dapat mengangkat perekonomian masyarakat yang mayoritas warganya adalah menjadi petani dan akhir-akhir ini menjadi TKI ke Malaysia.

Kades yang berhasil meraih 18 prestasi dari tingkat kabupaten, 9 prestasi provinsi dan 13 prestasi nasional itu mengaku, saat ini desanya memiliki 1.530 penduduk dari 306 KK.

“Tahun ini kita kembangkan UMKM desa, termasuk membangun stand di Telaga Rena,” kata dia.

Sementara itu, Senior Manager Relations PT Pertamina EP Regional Indonesia Timur, Fitri Erika menambahkan, adanya Local Hero bertujuan untuk pemberdayakan di wilayah operasi perusahaan lewat kemandirian ekonomi dan kemandirian energi.

“Perusahaan kami terus mendorong kelompok-kelompok ini bisa merancang dan mandiri membuat program bersama, sehingga saling memberikan feedback antara perusahan dan warga sekitar,” akunya.

Sehingga, ia berharap dari program – program PPM ini dapat menghadirkan Local Hero yang diharapkan dapat memberikan manfaat kepada masyarakat dan lingkungan sekitar secara terus menerus. (hud)

baca juga :

Atasi Sampah Popok Sungai Brantas, Khofifah Apresiasi Muslimat NU Surabaya Kolaborasi dengan Common Seas

Redaksi Global News

DPRD Jatim Bakal Laporkan Pemkot Surabaya ke Mendagri

Redaksi Global News

Presiden Kunjungi Korban Tragedi Kanjuruhan di Malang

Redaksi Global News