PAMEKASAN (global-news.co.id) – Pj Bupati Pamekasan Masrukin MSi memuji langkah KPU Pamekasan yang melakukan sayembara penciptaan maskot dan jinggel Pilkada Pamekasan 2024. Karena langkah itu merupakan salah satu upaya mendorong tumbuhnya partisipasi masyarakat, khususnya kalangan pemilih pemula.
Masrukin mengungkapkan hal itu dalam sambutannya di acara Focus Group Discussion (FGD) dan Penganugerahan Pemenang Sayembara Maskot dan Jingle Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Pamekasan, di Hazana Hotel Jalan Jokotole Pamekasan, Rabu (29/5/2024) malam.
Dia mengatakan dalam sistem pemerintahan yang demokratis, partisipasi masyarakat merupakan salah satu factor yang sangat penting dalam proses pelaksanaan pemilu kepala daerah. Dia melihat akhir-akhir ini partisipasi memilih cenderung rendah, di samping karena tingkat pendidikan, pendidikan politik berjalan kurang baik, serta kurangnya sosialisasi.
“Karena itu, FGD ini sangat penting dilaksanakan untuk mencari solusi yang tepat melihat fenomena yang berkembang saat ini. Dalam forum ini kita dapat membicarakan bersama untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada pelaksanaan pilkada yang jujur dan adil, “ katanya.
Pemilih pemula, kata Masrukin, perlu dirangsang minatnya agar peduli pada situasi politik, karena mereka berpotensi menentukan baik buruknya iklim demokrasi ke depan. Relawan demokrasi juga Parpol, harus bersinergi agar partisipasi masyarakat dalam Pilkada nanti muncul dengan baik.
Di negeri ini, lanjut Masrukin, konstitusi menegaskan bahwa memilih dalam Pilkada adalah hak bagi warga neagra, hal ini beda dengan Negara lain seperti Republik Rakyat China, Australia atau negara lain yang menganggap wajib dikenakan sanksi bagi yang tidak memilih.
Karena itu kesadaran untuk memilih di seluruh lapisan masyarakat, pemilih pemula, perempuan , disabilitas, agama, serta kelompok masyarakat pinggiran, mereka harus diberi pencerahan agar mereka punya rasa malu dan bersalah jika tidak ikut memilih.
Selaku pembina politik di Pamekasan, mengajak berupaya menyadarkan, atau paling tidak meminimalisir angka suara tidak sah. Masyarakat patut dijaga pemikirannya, agar memiliki pendirian politik yang positif, tidak antipati terhadap pemilu.
”Jangan terpengaruh oleh paham golput, untuk tidak memilih. Tentu yang paling strategis untuk mempengaruhi pola pikir dan pandangan politik para pemilih adalah parpol. Sudah saatnya kita melaksanakan kampanye cerdas, dan menanamkan sikap keteladanan untuk mengikat hati pemilih,” tandasnya.
Ketua KPU Pamekasan Muhammad Halili mengatakan kegiatan cipta Maskot dan jingle ini ada dua mekanisme. Yang pertama melalui sayembara, kedua ditunjuk langsung. Yang sayembara dipilih, karena ingin hasil maskot maupun jingle yang terpilih ini adalah karya terbaik partisipasi dari warga masyarakat.
“Nanti maskot dan jingle terpilih akan kami gunakan dalam setiap event atau acara KPU acara PPK, PPS di KPPS, dan isinya adalah maskot dan jingle terpilih akan mulai kami perkenalkan nanti pada acara soft launching dan grand launching tanggal 8 -9 Juni 2024,” katanya. (mas)