PAMEKASAN (global-news.co.id) – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pamekasan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Tari Topeng Gettak dan Tari Ronding, di Aula Hotel PKPRI Jalan Kemuning Pamekasan. Peserta sebanyak 70 orang berasal dari para guru SD dan SMP serta Ketua Sanggar Seni yang ada di Kabupaten Pamekasan.
Bentuk kegiatannya berupa pembinaan sumber daya manusia lembaga dan pranata kebudayaan dari dua jenis tari tersebut. Seperti diketahui, dua tari tersebut telah masuk dalam tari unggulan Pamekasan dan warisan budaya tak benda. Dalam kegiatan tersebut dilakukan pementasan dua jenis tari tersebut.
Kepala Bidang Kebudayaan Disdikbud Pamekasan, Fatimatuzzahra, dalam laporannya mengatakan, kegiatan ini untuk memotivasi guru kesenian SD SMP serta ketua sanggar seni ikut serta mengembangkan dan melestarikan kedua tarian tradisional tersebut. Harapannya nanti bisa menularkan ilmu kepada anak didiknya.
“Sebagai tindak lanjut dari kegiatan bimtek ini kami akan mengadakan evaluasi terhadap bapak ibu peserta pada saat ini, yaitu dengan mengadakan festival tari topeng gettak yang akan diikuti siswa siswi SMP dan sanggar dalam momentum memperingati hari jadi Pamekasan pada November mendatang,” ungkapnya.
Narasumber yang dihadirkan dalam Bimtek tersebut antara lain Drs H Parso Adiyanto MPA, maestro tari Topeng Getak. “Kedua, H Suparto beliau adalah maestro tari Ronding. Peserta kegiatan 70 orang berasal dari guru SD SMP dan ketua sanggar seni yang ada di Pamekasan,” katanya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pamekasan Drs Akhmad Zaini MPd MHP mengatakan, tari topeng getak telah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda oleh Kementerian Pendidikan Riset dan Teknologi pada 25 Oktober tahun 2023. Selanjutnya tahun 2024 ini pihaknya akan mengajukan tarian ronding sebagai warisan budaya tak benda juga.
“Pak Parso (maestro Tari Topeng Gettak, red) masih melihat penghargaan untuk beliau maestro topeng getak yang kemarin diserahkan di Taman Wilwatikta Pasuruan. Dan untuk selanjutnya tahun 2024 kami mengajukan tari ronding sebagai warisan budaya tak benda juga,” katanya.
Dia berharap agar tari ronding juga dapat sertifikasi sebagai warisan budaya tak benda. Dikatakan banyak lagi budaya unggulan Pamekasan yang harus diperjuangkan supaya mendapatkan legalitas formal. Kalau tidak dilakukan maka bisa lepas diambil orang lain.
“Harapan kami, kepada bapak ibu semua, setelah mengikuti Bimtek ini menyebarluaskan dan mengajarkan kepada seluruh anak didik di sekolah dan sanggar masing-masing kesenian tentang tari topeng getak dan ronding ini, semoga tetap lestari,” pungkasnya. (mas)