
MADIUN (global-news.co.id) – Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaeman mengungkap fenomena cuaca atau iklim aneh yang merugikan petani miliaran hingga triliunan rupiah di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Fenomena aneh itu, saat petani melakukan tanam tanaman pangan, tiba-tiba saja hujan berhenti sehingga pertanian terancam gagal panen.
Ada dugaan itu dampak El Nino yang mengancam sektor pertanian di beberapa daerah yang menjadi atensi pemerintah pusat dan daerah di Indoensia. Namun hal ini, tidak terjadi di Kabupaten Madiun.
Hal itu dibuktikan dengan produksi pertanian di Kabupaten Madiun yang cenderung stabil dari tahun ke tahun. Namun demikian Pemerintah Kabupaten Madiun tetap waspada.
Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan (Pertakan) Kabupaten Madiun, Sumanto menjelaskan kepada Global News, bahwa fenomena El Nino di Kabupaten Madiun tidak berdampak pada pertanian. Karena lahan baku sawah (LBS) seluas 31.542 hektare sistem pengairannya sudah teknis atau setengah teknis sehingga tidak sampai terjadi kegagalan yang disebabkan karena kekeringan.
“Sistem pengairan di LBS sudah teknis dan setengah teknis. Selain itu petani sudah terbiasa menghadapi perubahan-perubahan cuaca semacam itu,” jelas Kadis Pertakan Sumanto, Kamis (2/5/2024) siang.
Terkait bantuan pompa air (pompanisasi) Sumanto menambahkan Kabupaten Madiun mendapat alokasi bantuan pompa air sebanyak 20 unit. Penyaluran sesuai mekanismenya, di antaranya dengan pendataan calon petani calon lokasi (cpcl).
“Adapun fungsi dari bantuan tersebut adalah untuk mengambil air dari permukaan seperti waduk, sungai atau sumber mata air lainnya,” tambahnya.
Menurutnya, sasaran bantuan pompa air adalah daerah atau lahan Perhutani yang melakukan tanam hingga beberapa kali. Untuk menutupi kekurangan produksi maka dilakukan perluasan areal tanam.
“ Dengan bantuan pompa air, target produksi tanaman pangan seperti padi dan jagung dapat terwujud mulai proses tanam hingga panen,” ujarnya.
Lebih lanjut Sumanto menegaskan bahwa Kabupaten Madiun sebagai lumbung padi nasional dengan surplus produksi 275 ribu ton sampai 300 ribu ton per tahun. Berkat kerjasama dengan semua pihak, Dispertakan Kab. Madiun ingin berkontribusi secara optimal dalam mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan di tanah air.
“Dengan demikian, kami dapat berkontribusi secara optimal dalam mendukung ketahanan dan kedaulatan pangan di tanah air,’’ pungkasnya. (her)