MADIUN (global-news.co.id) – Polres Madiun menyiagakan 555 personel gabungan untuk mengamankan Hari Raya Idul Fitri 1445 H/ tahun 2024. Personel tersebut terdiri dari 360 personel Polri dan sisanya dari TNI dan stake holder lainnya di Kabupaten Madiun.
Hal ini diungkapkan Kapolres Madiun, AKBP Muhammad Ridwan usai acara Apel Gelar Operasi Ketupat Semeru 2024 di lapangan Mapolres Madiun, Rabu, 3 April 2024.
Kapolres mengatakan, selain menyiagakan 555 personel gabungan, Polres Madiun juga menyiapkan 8 pos pengamanan. Satu di antaranya yang baru berada di Simpang Rejoagung di perbatasan antara Kabupaten dan Kota Madiun. Yang mana Madiun merupakan exit tol Dumpil adalah akses masuk dari beberapa wilayah Jawa Timur bagian selatan wilayah timur. Seperti Ponorogo, Pacitan dan Trenggalek sehingga arus mudik diperkirakan meningkat.
“ Kita akan berkoordinasi dengan berbagai stake holder, khususnya dengan Kota Madiun untuk pengaturan kontra flow-nya” katanya.
Dia berpesan kepada seluruh pemudik agar menyiapkan segala sesuatunya sebelum melakukan perjalanan. Sesuai ketentuan, setelah empat jam berkendara harus beristirahat. Titik lelah perjalanan dari Jakarta menuju ke timur titik tengahnya ada di Ngawi-Madiun.
“ Apabila mengalami kelelahan segera berisitirahat di rest area terdekat. Agar semua aman, lancar sampai tujuan dan bisa berhari raya bersama keluarga.” pesannya.
Setelah menggelar acara Apel, Kapolres Madiun beserta undangan berkenan melakukan pemusnahan barang bukti ribuan liter miras , ratusan knalpot yang tidak sesuai spesifikasi (brong).
Dia mengungkapkan selama operasi pekat jajarannya berhasil mengamankan antara lain sabu-sabu 2,5 gram dengan satu tersangka, obat keras berbahaya sebanyak 540 butir dengan dua tersangka, 1045 liter miras berbagai jenis, sebanyak 42 kasus tindak pidana ringan (tipiring) dan tersangkanya sudah diserahkan ke pengadilan. Serta 100 knalpot yang tidak sesuai spek.
“ Kita berantas terus sehingga situasi kamtibmas di Kabupaten Madiun dapat aman, kondusif dan warga sejahtera. Khususnya miras dan knalpot yang akan terus kita operasi. Karena dua pekat inilah yang menjadi pemicu gangguan kamtibmas apabila terjadi konflik,” pungkasnya. (her)