Global-News.co.id
Kesehatan Utama

Hari Gizi Nasional, Menkes Ingatkan Pentingnya Asupan Gizi dan Nutrisi Anak

 

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin saat menghadiri puncak Peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 di kawasan Monas Jakarta, Minggu (28/1/2024)

JAKARTA (global-news.co.id) – Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin menyebut, agar asupan gizi dan nutrisi anak-anak Indonesia tercukupi, ada tiga langkah penting yang harus dilakukan kader kesehatan di Posyandu selaku garda terdepan dalam meningkatkan derajat kesehatan Masyarakat. Kecukupan gizi ini penting, karena untuk mencapai usia emas pada 2045, di mana Indonesia ditargetkan telah menjadi negara yang sejahtera dan maju, dibutuhkan generasi penerus bangsa yang sehat dan pintar.

Karena itu, lanjut Menkes, gizi setiap anak Indonesia harus dipastikan tercukupi.
“Kalau anak-anak kita tidak sehat dan tidak pintar, tidak mungkin Indonesia bisa jadi negara maju. Pak Presiden ingin kita menjadi Indonesia emas. Kalau ingin sehat dan pintar, anak-anaknya tidak boleh kekurangan gizi. Karena kalau kekurangan gizi pasti tidak bisa pintar ketika besarnya,” kata Menkes ketika menghadiri puncak Peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 di Kawasan Monumen Nasional Jakarta, Minggu (28/1/2024).

Adapun tiga langkah penting yang dimaksud Menteri dan harus dilakukan kader Posyandu meliputi, pertama, Menkes mendorong agar kader kesehatan rutin melakukan penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan setiap bulan di Posyandu.

“Kedua, kalau berat dan tinggi badan tidak naik, harus langsung dirujuk ke dokter di puskesmas, untuk lihat ada masalah apa,” kata Menkes.

Ketiga, anak yang mempunyai masalah gizi harus diberikan makanan pendamping ASI kaya protein hewani. Sebab, protein hewani mengandung mikronutrien yang dibutuhkan untuk menunjang perkembangan otak balita.

“Makanannya boleh apa aja, yang penting ada protein hewani, bisa telur, ikan, daging, supaya gizinya tidak kurang, supaya anaknya pintar, anaknya sehat,” tutur Menkes.

Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Maria Endang Sumiwi menambahkan, dalam makanan pendamping ASI, pemberian protein hewani harus cukup. Sebab, saat anak berusia 6 bulan kebutuhan nutrisinya tidak lagi bisa dicukupi dari ASI.

“Kalau bisa dua jenis dan itu setiap kali makan. Kemenkes sudah mengeluarkan banyak pedoman, banyak resep dan tips yang bisa diakses di ayosehat.kemkes.go.id,” kata Endang.

Asupan protein hewani, lanjutnya, juga sebaiknya tidak hanya diberikan saat anak mengonsumsi makanan berat, pada makanan snack pun harus selalu ada protein hewaninya.

Sementara untuk mengetahui efektivitas pemberian protein hewani pada tumbuh kembang anak, para orangtua sebaiknya melakukan pemantauan setiap bulan. Apabila berat badan anak tidak naik, segera periksa ke dokter di puskesmas untuk selanjutnya diintervensi sebelum terlambat.

Hari Gizi Nasional (HGN) diperingati setiap tanggal 25 Januari. Peringatan HGN tahun ini mengusung tema “MP-ASI Kaya Protein Hewani Cegah Stunting” dan slogan ‘MP-ASI Berkualitas untuk Generasi Emas’.

Tujuan dari peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 adalah menggaungkan pentingnya pemberian MPASI kaya protein hewani. Ini dilakukan melalui serangkaian kegiatan di tingkat pusat hingga ke tingkat masyarakat serta melibatkan berbagai pihak baik pemerintah maupun swasta. (ret)

baca juga :

Malam Takbiran Idul Adha di Sidoarjo Kondusif

gas

Memimpikan Kemerdekaan Seperti Cita-Cita Bung Karno

gas

Pemkot Surabaya Upayakan Cara Efektif Tekan Kenaikan Harga Beras dan Gula

Redaksi Global News