SURABAYA (global-news.co.id) –Setidaknya 50 jemaah haji 2006-2007 Kloter 87 (Surabaya), KBIH Talang Emas, mengadakan peringatan Maulid Nabi Muhammad di kediaman H. Memed Kusnanto, Perumahan Rungkut Jaya Jl. Wonorungkut Utara 4/4, Wonorejo Rungkut, Surabaya.
H. Memed Kusnanto, salah satu anggota jemaah haji mengatakan, karena bulan ini merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad, maka acara silaturrahim yang biasanya digelar 3 bulan sekali itu, kali ini dikemas untuk memperingati Maulid Nabi Muhammad.
“Saya sebagai tuan rumah mengucapkan banyak terima kasih atas kehadiran saudara-saudara saya dalam Kloter 87, tahun 2006-2007. Semoga ini menjadi amalan kita semua. Saya juga mohon maaf bila ada kekurangan dalam pelaksanaan acara ini,” kata H. Memed.
Sementara KH Chumaidy dalam tausyiahnya mengatakan, permintaan Nabi Muhammad kepada Allah yaitu jangan sampai ummatnya ada yang masuk neraka. Hanya saja, untuk menuju surga itu, ada yang melalui neraka terlebih dahulu. Ini tergantung kepada amal perbuatannya di dunia. “Paling cepat ada neraka itu waktunya 1.000 tahun,” katanya.
Selanjutnya dikatakan KH. Chumaidy, ada sebuah kisah, Rasulullah usai sholat subuh, kedatangan tamu. Ternyata tamu tersebut Malaikat Jibril. Malaikat Jibril mengatakan Allah akan menyalakan api neraka. Lalu Jibril meminta kepada Nabi agar minta kepada Allah agar tidak jadi. Mengapa Jibril meminta Nabi Muhammad untuk memohon kepada Allah agar rencana itu dibatalkan, karena Nabi merupakan yang paling disayang oleh Allah.
Kepada Nabi, Jibril menceritakan, neraka itu ada 7 tingkat. Setiap tingkatan terdapat lubang.
Lalu Jibril menceritakan, tingkat satu hingga ke enam. Giliran tingkat ketuju, Jibril berhenti menceritakan. Nabi Muhammad mendesaknya bagaimana kondisi neraka tingkat tujuh. Akhirnya Jibril mengatakan, di neraka tingkat ketujuh tersebut, sebagian penghuninya adalah umat Muhammad.
Jibril juga mengatakan kepada Nabi Muhammad, kalau umatnya dibagi tiga kelompok yang akan masuk surga. Golongan Pertama, yakni golongan manusia tanpa hisab sepeti Waliullah, ulama dan orang-orang sholihin. Golongan Kedua, yakni umat Muhammad yang lupa mengerjakan sholatnya. Golongan Ketiga, yakni isinya orang-orang yang mempunyai dosa besar. “Pekerjaannya hanya mengejar dunia saja,” katanya.
Di akhir acara, pembacaan doa dibacakan oleh KH. Mas Nur Hamid, dari Pondok Pesantren Sidoresmo, Surabaya. “Semoga kita yang hadir di majelis ini bersama-sama masuk surga Allah. Aamiin,” katanya.
H. Ardy, Ketua Perkumpulan Jemaah Haji 2006-2007 Kloter 87 (Surabaya), KBIH Talang Emas mengucapkan terima kasih kepada tuan rumah dalam hal ini H. Memed Kusnanto yang dengan ikhlas menjadi tuan rumah. Untuk pertemuan berikutnya, yakni di kediaman H. Khoiruddin, Medokan, Surabaya. (H. Erfandi Putra)