SURABAYA (global-news.co.id) – Berbagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas karyawan terus dilakukan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim. Tujuannya supaya karyawan yang merupakan aset perusahaan dapat memberikan output terbaik bagi kinerja perseroan.
Dalam hal ini, bank pelat merah ini mengimplementasikan performance management system yang berbasis proses bisnis untuk meningkatkan kompetensi sumber daya manusia. Para karyawan terbaik yang dijaring dari universitas ternama di Jawa Timur (Jatim) dan luar Jatim itu diberi pendidikan serta pelatihan.
SEVP Corporate Transformation Bank Jatim Budi Sumarsono menjelaskan, pemberian pendidikan serta pelatihan tidak terbatas hanya di dalam negeri saja. Tetapi juga bisa sampai ke luar negeri. “Pendidikan dan pelatihannya melalui performance management yang efektif agar mereka bisa menjadi partner konsultan bagi nasabah Bank Jatim. Di samping itu, Bank Jatim juga memiliki budaya yang mewajibkan semua leaders di unit kerja sebagai role model bagi seluruh entitas perusahaan,” kata Budi dalam siaran pers, Sabtu (10/6/2023).
Dia menuturkan, peluang untuk meningkatkan karier terbuka lebar di Bank Jatim sehingga karyawan bisa lebih mengaktualisasikan diri sekaligus meningkatkan kesejahteraan. Sebab, benefit yang mereka terima linier dengan tanggung jawabnya.
Kinerja setiap karyawan dinilai secara fair dengan performance management system. Hasil penilaian menjadi basis pemberian remunerasi untuk karyawan yang capaiannya sesuai atau bahkan melebihi target. Bagi karyawan yang bisa melampaui target, mereka akan mendapatkan insentif.
Namun, Bank Jatim juga tegas terhadap karyawan yang melakukan pelanggaran, khususnya fraud. ”Hal itu akan berpengaruh terhadap penilaian kinerja (KPI), remunerasi, dan kariernya,” tutur Budi.
Untuk menghadapi tantangan ke depan, Bank Jatim berkomitmen tinggi dalam melakukan people development. Di antaranya, pemenuhan kuantitas (program rekrutmen) dan kualitas karyawan (pendidikan dan pelatihan), penyempurnaan kebijakan (insentif, performance management, karir), serta digitalisasi layanan human capital. Hal tersebut merupakan bentuk penghargaan dan manfaat yang diberikan perusahaan terhadap pekerjanya sebagai imbalan atas kinerja luar biasa para karyawan di tempat kerja serta sebagai upaya dalam menjaga retensi karyawan dan meningkatkan Employee Value Proposition (EVP).
“Dalam rangka transformasi digital, Bank Jatim telah memiliki aplikasi e-Human Capital (EHC) yang bisa diakses seluruh karyawan selama 24 jam. Melalui EHC, karyawan bisa mendapatkan informasi data kepegawaian, layanan kesehatan, pendidikan dan pelatihan, e-kuesioner, dan lain-lain,” urai Budi.
Tidak cukup sampai di situ. Talenta karyawan juga dioptimalkan dalam berbagai kegiatan internal dan eksternal. Misalnya, karyawan dilibatkan sebagai moderator dan narasumber seminar serta kompetisi olahraga dan seni antar institusi dalam kegiatan work-life balance.
“Bank Jatim memberikan kesempatan kepada karyawan untuk belajar berbagai ilmu, baik secara daring maupun luring. Karyawan pun diberi kesempatan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi,” papar Budi.
Berbagai langkah tersebut membuat para pegawai bankjatim merasa puas. Terbukti, berdasar survei employee engagement tahun lalu, sebanyak 99,8 persen karyawan merasa engaged dan sejalan dengan tujuan perusahaan sehingga pekerja siap untuk memberikan kinerja terbaiknya. (tis)