Global-News.co.id
Metro Raya Utama

Cak Eri Ajak Pemuda Surabaya Lintas Agama Jaga Toleransi

Walikota Eri Cahyadi mengajak pemuda Surabaya Lintas Agama jaga toleransi

SURABAYA (global-news.co.id) – Walikota Surabaya Eri Cahyadi mengajak pemuda lintas agama untuk menjaga toleransi, perbedaan dan tolong menolong antarumat beragama di wilayah setempat.

“Kalau semua anak mudanya bergerak, pasti ini luar biasa. Seperti yang selalu saya katakan, satu pemuda bergerak, maka dunia ini bisa diubah menjadi lebih baik,” kata Cak Eri panggilan akrab Eri Cahyadi dalam keterangan tertulisnya, Jumat (2/6/2023).

Cak Eri mencontohkan apa yang sudah dilakukan organisasi pemuda dari agama Buddha, Young Buddhist Association belum lama ini dengan menggelar Vesak Festival dengan mengangkat tema “Harmony in the Middle Way” itu diyakini semakin menguatkan Kota Surabaya sebagai kota toleransi.

Menurut dia, acara yang digelar anak-anak muda Buddhis di Surabaya tersebut, bertujuan dalam rangka menjaga toleransi. “Jadi, ini semakin menguatkan Surabaya sebagai kota toleransi, karena di sini kekuatan itu sudah muncul,” kata Cak Eri.

Dia berharap Young Buddhist Association bisa terus bergerak ke depannya. Bahkan, ia berharap para pemuda Islam, pemuda Kristen dan dari agama lainnya ikut bergerak untuk bersama-sama menjaga toleransi di Kota Pahlawan ini.

Ketua Acara Vesak Festival William Vijadhammo mengatakan Vesak Festival yang dilaksanakan hingga 4 Juni 2023, adalah sebuah perayaan hari Trisuci Waisak yang diadakan setiap tahun di area publik.

Tujuannya memperkenalkan nilai-nilai universal ajaran Buddhis kepada masyarakat umum serta menjadi sebuah ajang selebrasi dan apresiasi terhadap Buddha Dharma, dan acara ini rutin digelar oleh Young Buddhist Association.

Pada kegiatan ini, kata dia, pihaknya ingin mengajak seluruh warga Surabaya dan sekitarnya agar dapat hidup harmonis secara seimbang di tengah perbedaan. Tahun ini, Vesak Festival menampilkan nilai universal Buddhis untuk diperkenalkan kepada masyarakat umum, dengan diorama menarik.

Ia mencontohkan diorama kelahiran calon Buddha dengan tradisi China, Giant Buddha dengan tradisi Helenistik Yunani setinggi 12,3 meter, diorama Buddha Parinibbana, Relief Gandavyuha, dan Lalitavistara pada Candi Borobudur, Tree of Harmony, dan Pilar Ashoka dengan tradisi India.

Selain itu, terdapat beberapa instalasi interaktif, seperti Roulete Dharma berupa spinning wheel dan wishing tree sebagai tempat pengunjung menuliskan harapan mereka hidup harmonis.

“Yang paling membanggakan, dalam acara ini kami berhasil memecahkan Rekor Muri rupang Buddha tertinggi di dalam gedung se-Indonesia, tingginya mencapai 12,3 meter,” katanya.

Selain itu, pengunjung juga disuguhkan dengan beragam penampilan menarik yang mencerminkan moderasi dalam kemajemukan Indonesia, mulai dari tari tradisional asal Jawa Timur, pagelaran angklung interaktif khas Jawa Barat, Tari Sufi khas Timur Tengah (Turki), Wayang Potehi dan barongsai dari China, hingga penampilan dari vihara-vihara di area Surabaya. (pur)

baca juga :

SEA Games 2021: Tangis Odekta Naibaho Pecah Saat Sabet Emas Marathon Putri

Pemilu: Parpol Masih Bisa Utak-atik Nomor Urut dan Dapil Bacaleg

Stikosa-AWS Gelar PKKMB Daring untuk Tumbuhkan Kesadaran Berbangsa dan Bernegara

gas