Global-News.co.id
Cahaya Ramadhan Utama

Pesan Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H dari Korea Selatan: Mari Tampilkan Wajah Islam Rahmatan Lil Alamin 

Saya (Ali Ikhsanul Qauli, penulis) bersama KH Madzkur Damiri, yang merupakan imam masjid Al Huda Gumi yang berkhidmat di Gumi selama Ramadhan 2023. Di Indonesia, beliau aktif sebagai pengasuh pondok pesantren Atqiya Bondowoso dan mengajar di UIN Kiai Haji Ahmad Siddiq Jember.
Oleh Ali Ikhsanul Qauli, S.Si., M.Eng.
(Mahasiswa S3 Kumoh National Institute of Technology, Gumi, Korea Selatan.
Dosen Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin (FTMM), Universitas Airlangga, Surabaya, Indonesia)
SEJAK mewabahnya virus COVID-19 pada akhir tahun 2019 atau awal tahun 2020, kegiatan sehari-hari masyarakat di Korea Selatan (Korsel) menjadi sangat terbatas, tidak terkecuali kegiatan ibadah sholat di masjid bagi umat muslim. Pada masa pandemi tersebut, protokol physical distancing diterapkan untuk meminimalisir penyebaran virus COVID-19 yang salah satu akibatnya shaf sholat menjadi renggang.
Tidak sedikit juga masyarakat Indonesia yang berprofesi sebagai pekerja migran di Korsel memilih untuk pulang ke Indonesia karena mulai lesunya kegiatan usaha dan banyaknya pabrik yang mengurangi jumlah pegawainya. Kondisi tersebut secara umum berdampak pada kegiatan ibadah di masjid menjadi kurang semarak alias sepi. Namun, dengan sudah berakhirnya regulasi ketat physical distancing di Korsel beberapa minggu lalu, serta mulai berdatangannya pekerja migran Indonesia ke Korsel, kegiatan ibadah di masjid secara perlahan mulai kembali ramai dan normal.
Saya (Ali Ikhsanul Qauli, penulis), bersama Amir Masjid Al Huda Gumi, Muhsin Mukti.
Kota tempat saya tinggal adalah Gumi, salah satu kota industri di provinsi Gyeongsang Utara, Korsel. Selama bulan Ramadhan 2023, sebagian umat muslim di Gumi biasa beribadah di Masjid Al-Huda. Meski belum pulih total seperti masa sebelum COVID-19, umat muslim di Gumi masih tetap antusias mengisi Ramadhan dengan ibadah di masjid.
 Untuk ibadah sholat Idul Fitri di Masjid Al Huda, tahun ini dilaksanakan hari Sabtu 22 April 2023 dan diselenggarakan sebanyak 2 sesi untuk menampung jamaah yang tempat tinggalnya jauh dari masjid. Sesi pertama dimulai pukul 07:00 pagi waktu Korea, dan sesi kedua pukul 08:00.
Seusai sholat Idul Fitri, saya berkesempatan diskusi dengan pengurus Masjid Al Huda Gumi kaitannya dengan Ramadhan dan Idul Fitri 2023 di kota Gumi. Amir masjid Al Huda Gumi, Muhsin Mukti, menyampaikan bahwa pengurus masjid telah melakukan berbagai persiapan ibadah Ramadhan 2023 untuk jamaah seperti iftar bersama di masjid, termasuk dengan mengundang imam yang akan mukim di masjid.
“Kami mengundang dai dari Indonesia untuk bermukim di Masjid Al Huda agar bisa memimpin ibadah jamaah selama Ramadhan, salah satunya sholat tarawih,” terang Muhsin.
Hadirnya dai di masjid tahun ini merupakan yang pertama sejak periode pandemi COVID-19, sehingga kedatangan para dai tersebut memang sangat ditunggu muslim Indonesia di Korsel.
Foto KH Madzkur Damiri (berpeci), amir masjid Al Huda Gumi, bersama Mukhsin Mukti (kanan), dan beberapa tokoh agama Budha di Kota Gumi.
Pada kesempatan selanjutnya, masih selepas sholat Idul Fitri 2023 di Masjid Al Huda, saya berkesempatan bersilaturahmi dengan KH Madzkur Damiri, yang merupakan imam masjid Al Huda Gumi yang berkhidmat di Gumi selama Ramadhan 2023. Di Indonesia, beliau aktif sebagai pengasuh pondok pesantren Atqiya Bondowoso dan mengajar di UIN Kiai Haji Ahmad Siddiq Jember.
Selain itu beliau merupakan pengurus Lembaga Dakwah PBNU periode 2022-2027. Beliau hadir ke Korsel sebagai bagian dari program dakwah dai PBNU ke beberapa negara termasuk Korsel.
 “Ditawari untuk ikut, agar lebih kenal perkembangan Islam di Korea,” terang KH Madzkur Damiri.
Beliau menyampaikan bahwa secara umum kegiatan dakwah di Korea adalah mendampingi masjid menjadi Islamic Center. Selain itu, beliau juga melayani kajian-kajian keislaman di sekitar Gumi, seperti di Masjid Al Ihsan Waegwan. Beliau juga menyempatkan untuk bertemu dengan tokoh-tokoh lokal di Korea seperti tokoh spiritual Budha.
Menurut KH Madzkur Damiri, salah satu yang unik selama berdakwah di Korea adalah beliau mendapati pengakuan warga Korea dan warga asing lainnya terhadap umat muslim Indonesia di Korea adalah positif.
“Kami berkali-kali dapat pengakuan dari polisi, tokoh-tokoh masyarakat setempat, serta teman-teman imigran negara lain bahwa umat muslim Indonesia di Korea itu bagus sekali,” katanya.
Menurut beliau, makna bagus itu adalah karena cara umat muslim Indonesia di Korea dalam menampilkan warna Islam yang rahmatan lil’alamin. “Karena orang luar terutama non muslim bisa jadi kesulitan dalam belajar Islam secara ajaran, tetapi akan mudah dengan Islam yang kita tampilkan,” terang dai kelahiran Sampang, Madura, tersebut.
Cukup panjang diskusi saya dengan KH Madzkur Damiri. Salah satu yang menurut saya sangat penting untuk diambil pelajaran dan dilaksanakan adalah pesan beliau agar dakwah Islam di Korsel terus dilanjutkan, tidak hanya oleh dai namun juga oleh kita semua masyarakat Indonesia di Korsel.
 “Berdakwah itu tidak harus selalu melalui mimbar dengan ceramah, dengan menampilkan akhlak keseharian kita saya kira juga bagian dari dakwah,” jelas beliau.
Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H telah terlaksana di seluruh dunia termasuk di Korsel. Mari kita berdo’a kepada Allah SWT semoga, meski tidak lama (hanya satu bulan), ilmu, ibadah, dan dakwah Islam yang kita lakukan selama Ramadhan dan Idul Fitri 1444 H diterima Allah SWT serta bisa terus terlaksana dan semakin bertumbuh dimasa yang akan datang dimanapun kita berada dengan menampilkan wajah Islam yang rahmatan lil’alamin, amin.
Taqobbalallahu minna wa minkum, taqobal ya karim.
Selamat Idul Fitri 1444 H.
Minal aidzin walfaidzin, mohon maaf lahir batin. (*)

baca juga :

Berkat Gol Defender, Pesut Etam Tuai Modal Berharga

Redaksi Global News

Irfan Langsung Fokus Hadapi Persib

Redaksi Global News

17 Agustus, PT KAI Gratiskan Naik Kereta Api Lokal

Redaksi Global News