SURABAYA (global-news.co.id) –
Pertahanan menjadi perhatian utama tim Persebaya Surabaya, usai kebobolan tujuh gol dari tiga laga terakhir. Sektor penjaga gawang sebagai pertahanan paling akhir tak luput disorot. Namun, pelatih kiper Persebaya Benyamin van Breukelen pasang badan untuk anak buahnya.
Menurut pria keturunan Belanda tersebut anak asuhnya sudah berjuang maksimal. Ia juga menjelaskan bahwa proses kebobolan melibatkan sistem pertahanan. Bukan tanggung jawab satu posisi saja.
Ucapan Benyamin bisa dipertanggung jawabkan. Ernando Ari saja melakukan sedikitnya enam penyelamatan pada laga melawan RANS Nusantara FC. Membuatnya menjadi kiper dengan penyelamatan terbanyak di pekan ke-27.
Sementara Andhika Ramadhani juga tampil bagus ketika melawan PSM Makassar. Andhika hampir saja clean sheet apabila bola antisipasi Alwi Slamat tidak membobol gawang sendiri.
Pria yang akrab disapa Benny itu tidak ingin tekanan kepada anak asuhnya justru berpengaruh ke kepercayaan diri pemain. Oleh karena itu ia memberikan latihan khusus untuk Ernando Ari dkk.
“Memang kalau kita lihat dari gol-gol yang telah bersarang tidak serta merta salah penjaga gawang dan mental penjaga gawang tidak down,” kata Benny. “Mental anak-anak harus dijaga. Saya juga berikan program latihan terutama bola atas dan one on one,” imbuhnya.
Tercatat Bajul Ijo sudah kebobolan sebanyak delapan kali, yakni empat gol saat bertemu Bali United (4-0). Satu gol bersua PSM Makassar (0-1), dan terakhir Rans Nusantara dua gol (2-2). Dari tujuh gol tersebut dua di antaranya gol bunuh diri.
Tidak ingin larut dengan kekecewaan, Benny meminta anak asuhnya untuk kembali konsentrasi pada pertandingan selanjutnya melawan Barito Putera. Pasalnya tim besutan Rachmad Darmawan itu berhasil mengalahkan tim papan atas Persib Bandung.
“Saya kira tidak ada masalah dengan mereka. Apabila ada salah satu yang down mereka saling menguatkan antar sesama penjaga gawang,” ujarnya. (sba, ins)