SURABAYA (global-news.co.id) – Keberadaan Yayasan Haji Muhammad Cheng Hoo Indonesia (YHMCHI) yang salah satunya membawahi Masdjid Cheng Hoo Surabaya sudah luar biasa gaungnya. Karena itu, kaderisasi perlu disiapkan dengan harapan pada saatnya yayasan ini benar-bernar tertata seperti manajemen universal.
Hal itu dikatakan Wakalemdiklat Polri, Irjen Pol. DR. Eko Budi Sampurno, M.Si ketika mengunjungi Masjid Cheng Hoo, Senin (13/3/2023) pagi. Eko Budi disambut langsung Djoko Widjaja, Pembina YHMCHI, Edwin Suryalaksana, H. Ma’mun Hasan (pendiri), Dion Sultan Sekretaris YHMCHI, Pak Yen Sekretaris PITI Surabaya, Ketua Pelaksana YHMCHI Ustad Hasan Basri Fuk serta lainnya.
“Cheng Hoo ini sudah besar dan gaungnya sudah dimana-mana, karena itu manajemen harus diperkuat. Untuk menguatkan manajemen itu, salah satunya juga harus mempunyai pemimpin yang kuat. Kaderisasi harus disiapkan dari Cheng Hoo sendiri. Jangan didorong-dorong. Seperti imam masjid harus mempunyai kapasitas dan kapabilitas. Tak ada jadi imam itu karena minta sendiri jadi imam. Dilihat dulu kemampuannya,” kata Eko Budi yang didampingi sang istri.
Dikatakan, bila kaderisasi di Cheng Hoo dipersiapkan dengan baik, maka Cheng Hoo ke depannya lagi akan lebih hebat lagi. “Saya yakin di Cheng Hoo penuh dengan persahabatan, solid saling menghormati untuk terus memupuk kekuatan NKRI,” katanya.
Selama di Cheng Hoo, Eko Budi berkesempatan meninjau Masjid Cheng Hoo yang dipandu oleh Ustad Hasan Basri. “Luar biasa Masjid Cheng Hoo, penjelasan Ustad Hasan sangat rinci. Setelah di dalam masjid, rasanya saya bukan orang lain. Teduh saya berada di masjid ini,” katanya.
Sebelumnya H.M.Y. Bambang Sujanto, penggagas dan pendiri Masjid Cheng Hoo Surabaya mengatakan, kaderisasi di Cheng Hoo memang mendesak. Mengapa? “Kami-kami ini sudah tua, karena itu kita harus secepatnya generasi penerus. Para sepuh sudah mempersiapkan hal itu. Semoga penggantian tongkat estafet ini berjalan lancar dan penuh manfaat,” kata Bambang. (Erfandi Putra)