Global-News.co.id
Metro Raya Pendidikan Utama

Wawali Surabaya Motivasi Siswa Tak Sekolah Yang Terkendala Buku Pelajaran

Wawali Surabaya Armuji saat memotivasi siswa tak sekolah karena terkendala buku pelajaran

SURABAYA (global-news.co.id) – Wakil Walikota Surabaya Armuji memberikan motivasi seorang siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) setingkat SD di Tambak Deres Bulak, Bulak, Surabaya, Fathul Arifin, yang tidak mau sekolah karena terkendala buku pelajaran.

“Kemarin (6/1) saya mendatangi rumah keluarga Fathul Arifin. Untuk tanggungan buku pelajaran (LKS/Lembar kerja siswa) sudah saya bayarkan supaya bisa sekolah lagi,” kata Cak Ji panggilan akrab Armuji melalui keterangan tertulisnya, Sabtu (7/1/2023).

Seperti diketahui, alasan Fathul Arifin tidak mau bersekolah karena tidak mempunyai buku pelajaran, sehingga malu dengan teman-temannya. Kabar tersebut sempat terdengar oleh Anggota Komisi C DPRD Surabaya Abdul Ghoni Mukhlas Ni’am sehingga datang mengunjungi kediaman Fathul Arifin yang berada di Jl Bogoramin 2/6 A, Kecamatan Bulak, Surabaya.

Sedangkan ayah Fathul, Moch Imron bekerja sebagai tukang las serabutan di Bronggalan, Surabaya dengan penghasilan Rp900 ribu per bulan dan itu tidak menentu. Sedangkan ibunya tidak bekerja.

Untuk kekurangan kebutuhan sekolah Fathul saat ini sebesar Rp485 ribu dengan rincian berupa dua buku semester 2 sebesar Rp250 ribu, infaq bulan Januari sebesar Rp75 ribu rupiah, kalender sebesar Rp10 ribu rupiah, infaq semester 1 kurang Rp150 ribu.

“Nanti akan dikomunikasikan agar mendapatkan keringanan dari sekolah karena status orangtua merupakan MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah). Tapi saya berikan motivasi semangat belajar juga harus dijaga sehingga nanti dapat menjadi generasi unggul yang mampu diharapkan,” kata cak Ji.

Ibu Fathul, Siti Sumaiyah sebelumnya mengatakan, pihak sekolah sudah menghubungi dan disuruh masuk anaknya, tapi Fathul ini tetap tidak mau karena malu belum punya bukunya. “Sudah tiga hari tidak masuk sekolah,” ujar Siti.

Siti menjelaskan, ayah Fatkhul dulu sempat berjualan keliling es saridele sehingga masih mampu mencukupi kehidupan sehari-hari termasuk menyekolahkan anaknya. Namun karena terkena pemutusan hubungan kerja (PHK) akhirnya terpaksa bekerja sebagai tukang las di Bronggalan dengan gaji seadanya.

Sementara, adik dari Fathul yang bernama Shakiya Almahira Zea juga salah satu anak yang tercatat stunting atau kerdil di Kecamatan Bulak. (pur)

baca juga :

12 Mei: Kasus Corona Jatim 1.649 Orang, 162 Meninggal

Redaksi Global News

Omicron Terdeteksi Masuk Indonesia, Meskes Imbau Masyarakat Jangan Panik

Redaksi Global News

Kinerja 2022 Positif, Laba Tahun Berjalan SIG Naik Jadi Rp 2,499 Triliun

Redaksi Global News