Global-News.co.id
Sport Utama

Dinilai Masih Layak, Shin Tae-yong Tetap Tangani Timnas PSSI hingga Kontrak Berakhir

Shin Tae-yong tetap melatih Timnas PSSI hingga kontrak berakhir

JAKARTA (global-news.co.id) – PSSI memastikan juru taktik asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, tetap melatih tim nasional (Timnas) Indonesia, setidaknya hingga kontraknya berakhir pada Desember 2023.

“Iya, dong (pertahankan Shin-red),” kata Sekretaris Jenderal PSSI Yunus Nusi, Selasa (24/1). Ia mengatakan, Shin Tae-yong akan langsung mempersiapkan Timnas U-20 untuk berkompetisi di Piala Asia U-20 2023 begitu tiba di Indonesia.

Shin saat ini masih berada di kampung halamannya Korea Selatan. Dia diperkirakan kembali menangani skuad “Garuda” pada awal Februari 2023.

Sedangkan Piala Asia U-20 2023 akan berlangsung pada 1-18 Maret di Uzbekistan. “Shin akan langsung memimpin persiapan Piala Asia U-20,” kata Yunus Nusi.

Masa depan Shin Tae-yong di timnas Indonesia menjadi pembicaraan seiring tuntasnya kontrak pelatih timnas Korea Selatan di Piala Dunia 2018 itu pada Desember nanti.

Selama menangani timnas Indonesia, sejak Desember 2019, Shin membawa timnas senior lolos ke Piala Asia 2023 dan timnas U-20 melaju ke Piala Asia U-20 2023.

Ia juga berhasil mendongkrak peringkat FIFA timnas Indonesia dari 179 ke 151. Namun, di Piala AFF, Shin Tae-yong dua kali tidak mampu mempersembahkan gelar kampiun.

Pada Piala AFF 2020, dia mengantarkan Indonesia hingga final, tetapi di Piala AFF 2022, tim “Garuda” hanya sampai di semifinal.

Sementara Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri mengatakan, berdasarkan hasil evaluasi di departemennya, Shin Tae-yong layak melanjutkan kiprahnya melatih tim nasional, setidaknya sampai kontraknya berakhir pada Desember 2023, tetapi semua bergantung pada Komite Eksekutif (Exco) PSSI.

Direktur Teknik PSSI Indra Sjafri

“Saya pribadi berpikir, Shin masih sangat layak (melatih timnas Indonesia, Red) karena secara permainan, kualitas tim lebih baik. Namun, laporan evaluasi ini masih akan dilaporkan ke Ketua Umum (Mochamad Iriawan) yang selanjutnya akan berdiskusi dengan Exco. Bagaimana nanti keputusannya, itu bergantung Exco,” ujar Indra di GBK Arena, Jakarta, Senin (16/1/2023) lalu.

Menurut Indra Sjafri, evaluasi kinerja Shin Tae-yong yang dilakukan pada Minggu (15/1), dipusatkan pada kegagalan Indonesia menjuarai Piala AFF 2022. Di turnamen itu, Indonesia hanya mencapai semifinal.

Pria asal Sumatera Barat itu menyebut, Shin Tae-yong menjelaskan secara teknis kenapa Indonesia tidak mampu menjadi kampiun.

Shin disebutnya juga mengeluhkan kualitas pemain timnas masih kurang bagus. Skuad “Garuda” memang sudah menambalnya dengan pemain naturalisasi berpengalaman yakni Jordi Amat, tetapi itu pun tidak dapat bermain secara penuh pada setiap laga, salah satunya lantaran akumulasi kartu kuning.

Indra melanjutkan, penjelasan-penjelasan runut dari Shin soal performa timnas Indonesia dapat diterima.

“Kami sama-sama orang teknis, jadi saya memaklumi. Saya memahami apa yang disampaikan coach Shin karena saya juga merasakan selama hampir 10 tahun memang butuh proses untuk membangun suatu tim yang kuat. Itu poin penting. Saya pun sepakat dengan coach Shin bahwa kita harus bekerja lebih keras lagi untuk berprestasi lebih baik,” kata dia.

Indra, yang sebagai pelatih membawa timnas juara Piala AFF U-19 2013 dan Piala AFF U-22 2019, juga menyampaikan fakta, PSSI ternyata tidak menargetkan juara Piala AFF kepada Shin saat pria Korea Selatan itu ditunjuk sebagai pelatih timnas Indonesia pada Desember 2019.

“Shin-lah yang menjanjikan gelar kampiun Piala AFF tersebut,” ucapnya.

“Itu bukan janji PSSI, tetapi janji coach Shin. Sekarang janji itu tidak terwujud, pantas dong PSSI bertanya kenapa tidak terwujud. Ini target yang dijanjikan, jadi perlu kami evaluasi,” tambah dia. (ins, ntr)

baca juga :

Lokasinya di Bangka Belitung, 2030 Nuklir Pertama di Indonesia Beroperasi

gas

Pemilu 2024: KPU Surabaya Siapkan Santunan bagi Petugas KPPS Meninggal

Redaksi Global News

Surabaya Masuk PPKM Level 1, DPRD Sebut Bukti Penanganan Covid-19 Konsisten

Redaksi Global News