Global-News.co.id
Secangkir Kopi

Penerbangan Langsung Palangkaraya-Malang

ADA hal menarik ketika Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersilaturahmi ke Kalimantan Tengah (Kalteng). Apa itu? Gubernur menerima usulan dibukanya rute penerbangan langsung (Direct flight) Palangkaraya – Malang. Usulan tersebut disampaikan Ketua Paguyuban Masyarakat kelahiran Jawa Timur di Kalimantan Tengah Arief Budiatmo.

“Tadi Pak Arif usul supaya ada direct flight dari Palangkaraya ke Malang, karena di Malang banyak sekali keluarga Kalteng yang putra-putrinya sekolah atau kuliah di Malang,” ujar Gubernur Khofifah saat bersilaturahmi dengan warga kelahiran Jawa Timur di Kalimantan Tengah di Kalawa Convention Hall, Jl Tjilik Riwut, Bukit Tunggal, Kota Palangkaraya, Selasa, (13/12) malam.

Gubernur Khofifah didampingi Wakil Gubernur Kalimantan Tengah Edy Prawoto, menyampaikan, usulan direct flight Palangkaraya menuju Malang bisa dilakukan. Sebab, airport dan pengelolaan Bandara Abdurrahman Saleh saat ini di bawah naungan Pemprov Jatim. Kendati lahan bandara tersebut merupakan lahan milik TNI AU. Tetapi kaitan dengan pembukaan rute penerbangan dan maskapai penerbangan serta jenis pesawatnya kita kordinasi dengan Kementerian Perhubungan, Angkasa Pura dan pihak lain yang berkompeten.

“Bagi kami secara prinsip ini peluang baru dan prospektif. Saya rasa ide yang sangat bagus karena Abdurrahman Saleh itu kewenangan pengelolaan oleh Kemenhub diwenangkan kepada Pemprov Jawa Timur. Mungkin satu-satunya Pemprov yang diberi kewenangan mengelola lapangan udara di Indonesia itu Jawa Timur dan itu adalah Abdurrahman Saleh,” tuturnya.

Bila kita melihat, usulan direct flight, akan menjadi ruang baru bagi warga Kalteng yang sekolah di Malang, pembelajaran anak-anak muda dari Kalteng untuk membangun dan mengembangkan startup, usaha, wisata dan sebagainya. “Startup di Jawa Timur paling banyak itu di Malang Raya dan kedua di Surabaya,

Hanya saja yang perlu dipikirkan, yakni bagaimana penumpang pesawat sendiri di jalur tersebut. Jangan sampai, pembukaan jalur penerbangan itu hanya manis di atas kertas, tetapi pada pelaksanaannya tidak memberikan efek positif pada bisnis peneberbangan. Karena itu, pangsa pasar anak-anak Kalteng yang berkuliah di Malang mungkin mendapat tambahan dari para saudagar misalnya, serta penumpang lainnya.

Bila kita melihat bagaimana nasib penerbangan Surabaya-Malang, Malang-Jakarta, serta penerbangan Surabaya-Sumenep yang masih kurang menggembirakan bagi dunia penerbangan yang membuka jalur tersebut.(*)

baca juga :

Selamat Berjuang Tim Porwanas Jatim

Redaksi Global News

Gus Humaidi

Redaksi Global News

Tahun Politik dan Daya Beli

Redaksi Global News