Global-News.co.id
Secangkir Kopi

Bunga Acuan Naik Lagi

Lagi-lagi, Bank Indonesia (BI) diperkirakan kembali menaikkan suku bunga BI-7 Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) hingga 0,5% pada pengumuman rapat dewan gubernur (RDG), Kamis (22/12/2022) hari ini. Bunga acuan saat ini berada pada level 5,25%. Jika naik 50 bps maka bunga acuan nyaris mendekati 6% yaitu 5,75%. Direktur CELIOS Bhima Yudhistira Adhinegara mengungkapkan dengan naiknya bunga acuan ini maka akan berdampak pada naiknya suku bunga kredit perbankan.

Bila benar adanya rencana kenaikan bunga acuan tersebut naik, keaadaan ini akan diikuti oleh bunga kredit yang bisa juga membuntutinya. Kalau ini terjadi juga, sudah pasti berdampak kepada konsumen atau masyarakat secara keseluruhan. Ciciclan akan juga mengikutinya. Ini hanya contoh kecil saja, karena apapun kalaukredit naik dampaknya akan dirasakan masyarakat.

Tren kenaikan suku bunga juga berdampak pada keputusan konsumen dalam berbelanja tahun depan. Kendaraan bermotor hingga properti sangat bergantung pada variabel pinjaman lembaga keuangan terutama soal suku bunga. Makin naik bunga kredit, yang mau beli rumah perlu siapkan pendapatan lebih besar untuk bayar cicilan dan bunga tiap bulan.

Sementara kenaikan upah diberbagai daerah pada 2023 masih belum mampu menandingi tingginya inflasi dan suku bunga. Alhasil risiko pelambatan konsumsi rumah tangga bisa terjadi bahkan sejak kuartal I-2023.

Hanya saja, meskipun suku bunga acuan naik, masih dalam kisaran yang rendah dibandingkan dengan historisnya. Kenaikan suku bunga KPR akan lebih terasa kepada nasabah baru. Nasabah lama menurut tidak perlu khawatir. Dampak dari naiknya bunga acuan terhadap bunga pinjaman terjadi terutama pada sektor properti.

Akan terjadi penyesuaian harga properti semua jenis baik residensial maupun komersial. Karena bunga pinjaman naik, developer dan kontraktor juga harus menyesuaikan harga yang di-passing through ke konsumen akhir. Suku bunga kredit konstruksi diperkirakan mulai alami kenaikan. Proyeksinya kenaikan harga produk konstruksi akibat penyesuaian bunga sekitar 1-2,5%. Dan ini belum menghitung variabel naiknya harga material dan ongkos logistik serta biaya tenaga kerja di sektor konstruksi.(*)

 

baca juga :

Dikejar-kejar Pajak

Redaksi Global News

Menyambut Ramadhan 2022

Sembako Jelang Lebaran

gas