Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Utama

Properti Masih Jadi Pilihan Investasi saat Resesi

Suasana pameran properti AREBI Jatim Expo 2022 di Ciputra World Surabaya, Senin (31/10/2022).

SURABAYA (global-news.co.id) – Ancaman resesi global yang ramai diprediksi datang pada 2023 tidak akan berdampak pada sektor properti di Indonesia. Properti masih jadi salah satu pilihan investasi yang baik di tengah kondisi ekonomi saat ini. Harga properti diproyeksi akan meningkat tahun depan seiring peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB).

“Tidak banyak pengaruh. Properti masih mendatangkan cuan di tengah perkiraan resesi global tahun depan,” kata Ketua AREBI (Asosiasi Real Estate Broker Indonesia) Jatim Budiono Yuwono di sela-sela pembukaan pameran properti AREBI Jatim Expo 2022 di Ciputra World Surabaya, Senin (31/10/2022) petang.

Untuk menggairahkan pembelian properti, AREBI Jatim menggelar pameran properti yang berlangsung di Ciputra World Surabaya mulai 31 Oktober hingga 6 November 2022. Pameran ini membidik semua segmen mulai dari low hingga high.

Dijelaskan Budiono, saat ini bunga KPR bank masih rendah di angka 3,5-4%, lain dengan dulu hingga berada di angka 11-12%. Harga jual properti saat ini juga belum mengarah ke harga normal sebelum pandemi Covid-19. Banyak pengembang memberikan stimulus bagi para konsumennya untuk lebih menggaet pasar. Kondisi ini jelas menjadi momentum yang tepat untuk berinvestasi properti.

“Jadi saat ini memang momen yang pas untuk berinvestasi properti. Karena itu kami optimistis sektor properti akan tetap prospektif. Sebabnya, Indonesia masih memiliki kesenjangan kepemilikan pemukiman, selain itu pertumbuhan kelas menengah yang kuat akan menjamin kesinambungan pertumbuhan permintaan tersebut,” katanya.

Dewan Kehormatan AREBI Jatim Daniel Sunyoto menyebut faktor kelas menengah yang secara demografi berusia muda dan permintaan domestik yang besar menjadi penopang masih bergairahnya sektor properti di Jatim.

Daniel menyebut untuk saat ini penjualan rumah landed house masih mendominasi penjualan properti di Jatim. Sedangkan di kota-kota besar seperti Surabaya, Sidoarjo dan Gresik ruko dan apartemen masih memiliki daya tarik. Selain penjualan rumah baru, pasar rumah bekas (secondary market) saat ini juga menggeliat. “Komposisi penjualan rumah baru dan bekas 50:50,” katanya.

Sekjen DPP AREBI Pusat Sulihin, menjelaskan di Jabodetabek saat ini juga terjadi lonjakan pembelian properti mulai dari rumah, ruko hingga apartemen. Dia memperkirakan kondisi ini akan terus terjadi pada tahun depan di tengah prediksi ancaman resesi global. “Untuk sektor properti tahun depan saya rasa masih aman,” katanya.

Dia melihat sektor properti tahun ini terus tumbuh positif dan tidak akan mengalami kemunduran. Pasalnya, market di pasar properti ini beragam. Secara umum ada dua konsumen yang mendominasi pasar properti selama ini yaitu end user dan market investor. Menurutnya, pertumbuhan properti akan terdorong oleh keduanya karena properti merupakan salah satu aset instrumen yang terbaik saat ini. (tis)

baca juga :

Timnas U-19 Jalani Pemusatan Latihan Persiapan AFF U-19

Redaksi Global News

SIG Raih Empat Penghargaan Good Mining Practice 2023

Redaksi Global News

Kalah dan Gagal Memuncak, Persib Malah Disalip Arema FC

Redaksi Global News