Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Utama

Triwulan III 2022, Bank Jatim Catatkan Laba Bersih Rp 1,2 Triliun

 Analyst Meeting dihadiri langsung oleh Direksi Bank Jatim yaitu Busrul Iman (Direktur Utama) bersama dengan R Arief Wicaksono (Direktur Konsumer Ritel & Usaha Syariah) dan Edi Masrianto (Direktur Komersial & Korporasi).

SURABAYA (global-news.co.id) – Kinerja keuangan PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk atau Bank Jatim pada triwulan III 2022 menunjukkan capaian positif dan tumbuh bila dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya (Year on Year / YoY).

Bank Jatim berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih 1,51% (YoY) atau sebesar Rp 1,2 triliun serta aset yang tercatat sebesar 98,48 triliun. Hal itu terungkap dalam analyst meeting yang digelar dalam rangka memberikan keterbukaan informasi kepada publik di Hotel Ritz Carlton Jakarta.

Analyst Meeting dihadiri langsung oleh Direksi Bank Jatim yaitu Busrul Iman (Direktur Utama) bersama dengan R Arief Wicaksono (Direktur Konsumer Ritel & Usaha Syariah) dan Edi Masrianto (Direktur Komersial & Korporasi).

Busrul Iman menjelaskan Bank Jatim mencatatkan peningkatan total kredit yang tumbuh secara keseluruhan sebesar 6,83% (YoY) per September 2022. Pertumbuhan penyaluran kredit Bank Jatim terjadi di seluruh segmen. Hal tersebut sejalan dengan pemulihan ekonomi di berbagai sektor. Kredit di sektor UMKM menjadi penyumbang growth tertinggi yang naik sebesar 19,07% (YoY) atau tercatat Rp 5,73 triliun di September 2022. Hal yang sama juga berlaku pada portofolio kredit komersial yang mengalami peningkatan sebesar 5,89% atau tercatat Rp 11,75 triliun. Portofolio kredit di sektor konsumsi tak luput dari peningkatan signifikan dimana tumbuh sebesar 5,05% atau tercatat Rp 28,50 triliun.

Pertumbuhan penyaluran kredit Bank Jatim juga diikuti oleh perbaikan kualitas pinjaman dimana rasio Loan At Risk (LAR) yang melandai di angka 5,76% pada triwulan III 2022. Angka ini berbanding 6,96% di tahun sebelumnya (YoY). Rasio Non Performing Loan (NPL) Gross juga ikut melandai di angka 3,72%, berbanding 4,40% di tahun sebelumnya (YoY). “Penurunan rasio NPL dan LAR tersebut mengindikasikan semakin sehatnya kualitas kredit Bank Jatim,” kata Busrul Iman dalam pernyataan resmi, Jumat (28/10/2022) petang.

Pergerakan ini linier dengan kondisi perekonomian nasional yang semakin baik akibat adanya recovery dari beberapa sektor ekonomi. Sejalan dengan pertumbuhan penyaluran kredit dan kualitas pinjaman yang memiliki performa positif, Bank Jatim mencatatkan pertumbuhan signifikan pada Net Interest Income (NII) di triwulan III 2022 yang naik sebesar 8,57% (YoY) atau tercatat Rp 3,66 triliun. Sementara itu, biaya provisi menurun sebesar 10,72% (YoY) atau tercatat Rp 318 milliar.

Kinerja moncer tersebut membuat Bank Jatim berhasil mencatatkan kenaikan laba bersih 1,51% (YoY) atau sebesar Rp 1,20 triliun serta aset yang tercatat sebesar 98,48 triliun. Sedangkan komposisi rasio keuangan Bank Jatim periode September 2022 antara lain, Return On Asset (ROA) sebesar 2,02 %, Return on Equity (ROE) sebesar 15,85 % dan Net Interest Margin (NIM) sebesar 5,17 %.

Busrul Iman menyampaikan bahwa laba Bank Jatim terbilang lebih rendah dibandingkan BPD besar lainnya. “Ini sebagai bagian dari konsolidasi bank yang tengah melakukan penguatan bisnis dengan melakukan berbagai perbaikan kebijakan, struktur organisasi, hingga sumber daya manusia,” terang Busrul.

Dijelaskannya sebagai pihaknya bertumpu pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), sedangkan APBD bertumpu pada Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN). Dalam dua tahun terakhir, APBN banyak digunakan untuk penanggulangan Covid-19, sehingga ini juga berdampak secara tidak langsung terhadap pertumbuhan BPD.

“Oleh sebab itu, bila selama ini BPD termasuk Bank Jatim kuat di segmen payroll base, kini kita harus bergeser ke sektor produktif yang masih memiliki peluang yang sangat besar. Untuk mengoptimalkan sektor produktif inilah, Bank Jatim melakukan konsolidasi dengan memperkuat bisnis. Kami sadari titik kendala selama ini ada di sisi lini atau marketing. Saat ini sudah kami perbaiki sistem dan kualitasnya, jika semua pekerjaan rumah pada tahun ini sudah kami selesaikan, tahun depan jika sesuai prediksi terdapat resesi, kami siap menangkap peluang yang ada,” tutup Busrul. (tis)

baca juga :

Peluang Menjauhi Rival

Redaksi Global News

Ajang Moto GP Dimulai, Pertamina Prediksi Terjadi Lonjakan Konsumsi Avtur dan BBM di NTB

Redaksi Global News

Liga 1: Raih Satu Poin, Pelatih Persik Puas Atas Hasil di Gianyar

Redaksi Global News