Global-News.co.id
Madura Utama

Pasuruan Belajar Budidaya dan Kemitraan Tembakau ke Pamekasan

PAMEKASAN (global-news.co.id) – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Pasuruan selama tiga hari mulai tanggal 27 September lalu melakukan studi banding ke Pamekasan. Mereka belajar tentang budidaya, tataniaga hingga kemitraan tembakau di Pamekasan.

Rombongan berjumlah sekitar 100 orang dipimpin oleh Kepala Bidang Perkebunan DKPP Kabupaten Pasuruan. Para peserta studi banding meliputi pera pejabat terkait, perwakilan petani tembakau, perwakilan dari Asosiasi Petani Tembakau Kabupaten Pasuruan dan pihak terkait lainnya.

Kepala DKPP Pamekasan Ajib Abdullah didampingi Kabid Produksi Achmad Suaidi mengungkapkan sejumlah lokasi dikunjungi Tim DKPP Pasuruan, di antaranya pelaksanaan Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SLPT) yang dilaksanakan DKPP Pamekasan.

“Materi studinya meliputi budidaya, tataniaga, juga terkait kemitraan dengan pabrikan. Sebelumnya mereka di terima di DKPP Pamekasan, dan selanjutnya mereka langsung ke lokasi petani yang punya kemitraan dengan pihak pabrikan. Di Desa Cen Lecen Kecamatan Pakong,” kata Suaidi.

Secara langsung, kata Suaidi, peserta studi banding bisa melihat bagaiman keragaman tembakau Madura. Juga soal tata niaga serta kemitraan dengan pabrikan. Selama ini banyak hal yang belum mereka ketahui, karena di Pasuruan penjualan tembakau tidak ke gudang, namun dijual langsung ke masyarakat.

Selain mengunjungi lokasi kelompok tani, mereka juga berkunujung ke sejumlah gudang perwakilan pabrikan di Pamekasan antara lain PR Djarum dan Gudang Garam. Mereka menyaksikan langsung bagaimana proses petani tembakau Pamekasan menjual tembakaunya itu ke gudang.

“Mereka bilang kalau dari segi budidaya insya Allah mudah diimplementasikan di Pasuruan. Akan tetapi terkait dengan kemitraan, karena ada beberapa persyaratan dari yang akan bermitra. Ini mungkin masih agak perlu perjuangan atau dipelajari lebih serius lagi,” tutur Suaidi.

Kondisi tanah Pasuruan, kata Suaidi, hampir sama dengan Pamekasan yakni kering dan agak pegunungan. Hanya jenis varitas tembakaunya yang beda. Tembakau yang ditanam di sana jenis tembakau yang biasa ditanam di Probolinggo. Lahan tembakau di Pasuruan mencapai 150 hektare.

Pasuran memiliki potensi yang bagus untuk pengembangan tembakau, karena Pasuruan termasuk daerah penerima DBHCT yang besar, mencapai Rp 350 miliar tiap tahun. “Di sana ada pabrik rokok besar Sampoerna. Artinya punya anggaran besar, tidak ada kesulitan untuk pengembangan tembakau, “ pungkasnya. (mas)

baca juga :

Terima CSR Beasiswa Pendidikan Hampir Rp 4 Miliar, Pemkot Surabaya Salurkan kepada Siswa MBR

Redaksi Global News

Trem Surabaya Segera Terwujud, Pengerjaan Dimulai dari Titik KM 11+45

Jelang Ramadan, Gubernur Jatim dan Bupati Sidoarjo Pastikan Sembako di Sidoarjo Aman