Global-News.co.id
Madura Utama

Miris! Rumah dan Ruang Praktik Bidan Desa Anggersek Kec. Camplong – Sampang Ini Tidak Layak Huni 

SAMPANG (global-news.co.id) – Pemerintah gencar mengurangi kemiskinan dan membangun rumah  tidak layak huni (rutilahu) milik warga, tapi ternyata di Kabupaten Sampang masih ada rumah tidak layak huni dan yang lebih parah lagi rumah tersebut ditempati oleh seorang Bidan Desa. Ya, hal itu terlihat di Desa Anggersek Kecamatan Camplong Kabupaten Sampang. Sedang rumah itu ditempati bidan  bernama Lailatul Qodriyah bersama keluarganya.
Dari pantauan jurnalis global-news.co.id biro Sampang, rumah tersebut berdinding  bambu serta berlantaikan tanah. Terlihat di sebelahnya disekat berukuran 1×2 meter dijadikan ruangan praktiknya untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi masyarakat Desa Anggersek.
Saat dikonfirmasi, Bidan Desa Anggersek, Lailatul Qodriyah menuturkan bahwa rumah yang ditempati bersama keluarganya itu ngontrak seharga Rp 1,5 juta rupiah/tahun  kepada warga serta listrik menyambung kepada tetangga di sebelah rumahnya.
“Sebelumnya saya dinas di Desa Le Pele Kecamatan Robatal dan pada tahun 2019 dipindahtugaskan ke Desa Anggersek. Awal masuk ke sini, kami menempati rumahnya saudara kepala desa, akan tetapi karena ada sedikit salah paham dengan beliau, akhirnya kami pindah rumah dan mau bagaimana lagi, karena tempat tinggal ini satu-satunya yang kami temukan,”  tuturnya, Kamis (27/10/2022).
Dia membenarkan beberapa hari yang lalu ada kunjungan rekan-rekan dari Puskesmas Camplong. “Hanya pak kepala yang tidak bisa ikut karena masih cuti, dan sampai di sini mereka semua pada kaget dengan rumah yang kami tempati ini masih belum layak huni”, ucapnya.
Selanjutnya Lailatul Qodriyah mengharapkan perhatian dari dinas terkait, sebab menurutnya rumah ini memang betul-betul tidak layak, apalagi dijadikan sebagai tempat praktik yang sebenarnya harus sesuai profesi yang digelutinya.
“Saya berharap agar mendapat perhatian serta sentuhan tangan dari instansi terkait, khususnya Dinas Kesehatan dan pemerintah daerah pada umumnya dengan keadaan tempat tinggal kami yang tidak layak huni ini.
Karena kalau bicara tentang pelayanan kesehatan, kami suami istri ini merupakan orang-orang yang bergelut di bidangnya, yakni saya sendiri adalah bidan sedangkan suami bekerja sebagai perawat di Rumah Sakit Umum Ketapang, sehingga saya merasa risih dan malu jika mengajak masyarakat desa untuk selalu menjaga serta pola hidup sehat, tapi kenyataannya tempat tinggal kami sendiri jauh dari standar rumah sehat,” kata Bidan Ila, panggilannya, yang asli Kabupaten Sumenep itu.
“Apabila di sini memang tidak ada rumah yang dikontrakkan, harapan saya kedepannya semoga Polindes Anggersek yang selama ini terbengkalai untuk segera di rehab ulang, sehingga jika sudah diperbaiki maka kami bisa menempati sekaligus menjadikan sebagai ruangan praktik kami”, pungkasnya. (isn)

baca juga :

Liga 1: Persebaya Beri Sesi Ekstra Finishing untuk Barisan Penyerang

Redaksi Global News

DKPP Siapkan Program Tingkatkan Kualitas Bahan Baku-Produksi Tembakau

gas

Cegah Penyebaran Covid-19, Unesa – Unair Terapkan Pembatasan Kegiatan

Redaksi Global News