Global-News.co.id
Sosok Utama

Ditya Cahya Putra, Wakil Jatim di Gita Bahana Nusantara: Bermusik di Istana dengan Latihan Semi Militer 

Ditya
Ditya Cahya Putra bersama personel Gita Bahana Nusantara yang lain saat beraudiensi dengan Presiden Jokowi.
Setelah dua tahun menyajikan tampilan secara virtual imbas pandemi Covid-19, grup paduan suara dan orkestra Gita Bahana Nusantara (GBN) kembali tampil di Istana Merdeka pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia, Rabu (17/8/2022) lalu. Salah satu personel GBN adalah Ditya Cahya Putra asal Sidoarjo  Jawa Timur. Berikut kisah Ditya yang disampaikan kepada Global News.
Oleh Gatot Susanto
DITYA CAHYA PUTRA hingga sekarang masih tidak menyangka bisa menjadi bagian dari orkestra Gita Bahana Nusantara (GBN) yang kembali tampil di Istana Merdeka pada peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-77 Republik Indonesia, Rabu (17/8/2022) lalu. Remaja yang tinggal di Sidoarjo, Jawa Timur ini, bersyukur bisa satu panggung bersama putra-putri terbaik hasil pemilihan dari 34 provinsi se-Indonesia.
“Sampai sekarang kesannya saya bener-bener nggak nyangka bisa bermusik di Istana Negara, satu panggung sama putra-putri pilihan 34 provinsi di Indonesia,” kata Ditya kepada Global News.
Sebelum tampil di acara 17 Agustusan di Istana Negara, kata dia, semua personel Gita Bahana Nusantara harus menjalani karantina di Wisma Kinasih Depok mulai tanggal 6 Agustus 2022. Semua anggota GBN mengikuti serangkaian latihan ketat. Mulai dari pagi pukul 8.00 sampai pukul 22.00 malam WIB.
“Full seharian latihan dan latihan selama seminggu, kemudian check sound di Istana. Semua  dijaga ketat banget. Harus melewati protokoler yang sangat ketat banget, mulai di-antigen dan lain-lain. Jadi singkat ceritanya kita-kita dididik bermusik tapi dengan disiplin semi militer gitu. Bangun pagi jam 4 harus sudah siap rapi. Mulai mandi terus badan harus fit.  Terus dikasih vitamin setiap hari kemudian didampingi oleh tim media yang siap siaga bila ada yang kenapa-kenapa, gitu,” katanya.
Ditya Cahya Putra
Personel Gita Bahana Nusantara merupakan hasil  seleksi melalui 2 tahap secara daring/online dan luring. Saat itu diadakan  di Yogyakarta. Yang terpenting dari proses seleksi ini selain kemampuan bermain musik, juga harus bisa membaca not balok.
 “Soal skill ya apa yang dipunyai, yang dikuasai mengenai alat musik. Lalu banyak-banyak latihan. Itu kunci utama dari proses seleksi GBN,” ujarnya.
Ditya mengaku setiap hari berlatih musik. Khususnya alat musik gitar. Dia melakukan hal itu agar piawai bermain gitar. Hasil latihannya bisa dilihat saat tampil bersama GBN di Istana Negara dan karyanya mencover sejumlah lagu yang diapload di media sosial, khususnya Youtube dan Facebook.
“Cuman kalo dibilang mahir banget sih masih belum.  Saya hanya  sering latihan tiap hari. Sedang untuk pendidikan musik formal dulu saya sekolah di SMK 12 Surabaya ambil jurusan musik.  Terus lanjut kuliah di Unesa juga jurusan musik,” katanya.
Ditya mengaku menyukai gitar. Awal memainkan gitar sudah dilakukan sejak kelas 4 SD hingga sekarang. Meski hampir setiap hari latihan main gitar, tapi Ditya tidak mematok berapa jam sehari.
“Saya nggak terpatok jam sih, cuman sering menganalisa atau mendalami ilmu-ilmu musik atau wawasan bermusik. Untuk band dulu sering ngeband. Tapi akhirnya temen-temen pada nggak satu visi misi untuk serius bermusik sehingga  sementara main sendiri. Ikut sana ikut sini. Saya jadi session player (grup band lain) untuk cari pengalaman,” katanya.
Sedang  untuk cover lagu menggunakan gitar sebenarnya Ditya mengaku dalam rangka belajar. Dia  mengulik musiknya. Termasuk asal usul komposisi tersebut dari sang musisi aslinya.
“Ya sama belajar  asal usul komposisi dari gitaris tersebut. Saya nggak sampai terlalu asik cover sebenarnya.  Nggak kayak yang lain, cuman cenderung ngulik saja,  bener-bener untuk menganalisa lagu tersebut,” katanya.
Ditya Cahya Putra
Ditya semakin mantap meniti karier sebagai musisi profesional. Untuk itu dia sudah membulatkan tekad memasuki dunia seni ini. Karena itu, dia pun serius berlatih dan menambah wawasan dan pengalaman bermusik.
“Untuk menjadi musisi profesional yang dilakukan, pertama sih tekad, doa, serta materi selama belajar itu.  Sama yang juga penting support dari orang tua. Dan, untungnya saya dapet support dari orang tua yang bener-bener 100% mendukung di musik. Jadi bener-bener dimanfaatkan dengan serius juga,” kata putra Try Setyaningsih, mantan wartawan Surabaya Post ini.
Pelajaran dari musisi atau konduktor dalam acara GBN di Istana Merdeka, kata dia,  totalitas dalam bermusik serta cara pembawaan atau menjiwai dalam lagu per lagu.
“Harus total.  Tentunya juga nggak luput dari percaya diri sih, bahwasannya kita-kita nggak di-koment apa-apa, cuman dikasih suport bahwa kamu mampu menyelesaikan materi-materi yang sulit ini dengan kemampuan mu,” katanya.
Ditya Cahya Putra, Wakil Jatim di Gita Bahana Nusantara.
GBN tahun ini untuk pertama kalinya menampilkan konduktor perempuan bernama Nathania Karina atau akrab disapa Nia. Musisi perempuan ini lulusan University of Melbourne dengan gelar ganda Pertunjukan Piano dan Pendidikan Musik.
“Harapan kedepannya kepingin bener-bener serius bermusik ke Jakarta. Tapi  ya gitu nggak semudah apa yang dibilang orang, semua tentu melalui berbagai banyak proses yang harus dilalui dan nggak instan seketika,” katanya. (*)
.

baca juga :

Arab Saudi Keluarkan 108.041 Izin Umrah, Warga 3 Negara Dilarang Masuk

Redaksi Global News

Pencapaian Kinerja 2022 Positif, Bank Jatim Cetak Laba Bersih Rp 1,54 Triliun

Redaksi Global News

ITS Siap Jajaki Kerjasama dengan Kedutaan Besar Inggris

Redaksi Global News