Global-News.co.id
Madura Utama

Bocah Balita Tewas Tenggelam di Sungai Angsokah Desa Baruh Kec/Kab. Sampang

SAMPANG (global-news.co.id) – Para orang tua yang mempunyai anak kecil jangan sampai teledor mengawasi anaknya, jika luput dari pengawasan orang atau orang yang lebih dewasa maka akan fatal akibatnya. Seperti kejadian tenggelamnya seorang berinisial ‘S’ (3) putra bungsu dari dua bersaudara dari pasangan suami istri bernama Fariz dan Nur Aziseh   yang beralamat di Dusun Angsokah Desa Baruh Kec/Kab. Sampang.
Kronologi kejadiannya hingga S tenggelam yakni pada saat itu si bocah ikut ibunya ke balai desa untuk mengurus masalah kependudukan pada Selasa (4/10/2022). Setelah selesai langsung pulang ke rumahnya. Sesampai di rumahnya, sang ibu yang bernama Nur Aziseh mengambil mangga yang berada di halaman rumahnya untuk dimakan bersama anak dan tetangganya.
Selesai membuat rujak kemudian Nur Aziseh memanggil sambil mencari S ke mana-mana, tapi tak kunjung ditemukan. Nah sewaktu melakukan pencarian ke sungai yang letaknya tepat di belakang rumahnya, si ibu menemukan sandal anaknya terapung di sungai tersebut sehingga dia langsung mencebur untuk menolong S yang tenggelam tapi ternyata anaknya sudah dalam keadaan tidak bernyawa lagi.
Drg. Hurin selaku Kepala Puskesmas Kamoning Kec/Kab. Sampang menerangkan bahwa setelah ditemukan dan diangkat dari sungai ternyata korban sudah dalam keadaan meninggal.
“Kebetulan waktu itu kita bersama staf Puskesmas Kamoning yang berjumlah 8 orang mengadakan Moniv yang bertempat di balai desa Baruh, tiba-tiba ditengah-tengah kegiatan ada seseorang ibu mengabarkan bahwa ada anak kecil tenggelam di sungai”, ujarnya saat ditemui di lokasi kejadian.
“Mendengar itu kami bersama para staf langsung menuju ke TKP kemudian dan sesampainya di lokasi dalam proses diangkat dari tempat, selanjutnya staf kami melakukan pertolongan terhadap korban dengan cara RJS atau pemacu detak jantung, tapi sayangnya anak tersebut sudah dalam keadaan meninggal di waktu tenggelam”, katanya.
Pj. Kepala Desa Baruh Kec/Kab, Haris Budi Santoso mengatakan bahwa salah satu penyebab utamanya adalah karena keteledoran atau kurang adanya pengawasan dari orang tua.
“Kejadiannya sekitar jam 11.30 wib, waktu itu ibunya sedang mengambil mangga dan tanpa sepengetahuannya anaknya yang bernama S  diajak bermain ke sungai oleh teman seusianya dan mereka bertiga menuju ke sungai yang terletak di belakang rumahnya”, ungkapnya.
“Kami berpikir bocah itu tenggelam kemungkinan lagi bergurau di bibir sungai dan terdorong yang mengakibatkan S tercebur ke sungai, sedangkan Sungai Angsokah itu sendiri cukup dalam yakni sekitar 1.5 meter, karena masih balita sehingga tidak bisa berenang maka korban meninggal dan diperkirakan sudah meninggal di waktu tenggelam”, sambung Haris waktu di rumah orang tua korban.
“Oleh sebab itu kami berharap ke para orang tua, terutama warga Desa Baruh untuk berhati-hati dan selalu memantau putra-putrinya supaya tidak ada korban berikutnya apalagi masih balita yang perlu pengawasan ekstra sehingga jika kita mengontrolnya dengan baik kemungkinan tidak akan seperti sekarang ini”, pungkas Pj. Kades Baruh Kec/Kab. Sampang. (isn)

baca juga :

PWI Jatim Gelar Lomba Jurnalistik Piala Prapanca Peringati HPN 2021

gas

Antisipasi Peningkatan Pasien, RSUD dr Soetomo Sulap Kontainer Menjadi Triage Pasien Covid-19

Titis Global News

Walikota Madiun Berangkatkan 90 CJH ke Tanah Suci

gas