Global-News.co.id
Metro Raya Utama

Pemkot Surabaya Targetkan 55 Titik Crossing Selesai November 2022

Pemkot Surabaya menargetkan 55 titik crossing (sudetan) di Surabaya tuntas pada November 2022

SURABAYA (global-news.co.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) melalui Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) menargetkan 55 titik crossing (sudetan) di Surabaya tuntas pada November 2022. Saat ini, proses pengerjaan crossing itu telah mencapai 60 persen.

Sekretaris DSDABM Kota Surabaya, Dwi Djajawardana, mengatakan, pengerjaan crossing di 55 titik itu bertujuan mengurangi beban saluran agar tidak lagi terjadi genangan ketika musim hujan. Dwi menjelaskan, salah satu crossing yang saat ini sedang proses pengerjaan adalah saluran tengah di Jl Ahmad Yani.

“Itu crossing-nya yang ada di tengah saluran Jl Ahmad Yani kita tujukan ke arah timur di rumah pompa Korem Surabaya. Kalau kita tidak melakukan crossing di rumah pompa Korem, yang bagian selatan Jl Ahmad Yani akan menumpuk di saluran Kebon Agung dan Wonorejo,” kata Dwi.

Supaya saluran yang ada di Kebon Agung yang menuju ke Rungkut, Wonorejo tidak terlalu terbebani air, saluran tengah di Jl Ahmad Yani juga dilakukan pengerukan lebih dalam 4 meter. Ketika terjadi genangan di wilayah Gayungan, Kebonsari, Ketintang, dan sekitarnya, air akan terpecah ke dua arah di Wonorejo dan rumah pompa Korem Surabaya.

“Jadi, nanti saluran yang ada di Kebon Agung menuju ke Wonorejo itu terbagi. Ketika crossing itu sudah jadi, secara otomatis air akan ditarik ke arah selatan, tepatnya di Mal City of Tomorrow, kemudian rumah pompa yang ada di Korem Surabaya menarik debit air tersebut,” kata Dwi.

Ia melanjutkan, selain crossing di Jl Ahmad Yani, DSDABM Surabaya juga sedang mengerjakan crossing di kawasan tengah kota. Salah satu crossing yang dikerjakan itu ada di saluran Jl Embong Kenongo kemudian diarahkan menuju ke Sungai Kalimas.

Selain dibuatkan crossing di Jl Embong Kenongo, DSDABM juga mengerjakan crossing tengah kota di Jl Kenari. “Biar nggak terlalu numpuk di rumah pompa dekat Gedung Negara Grahadi atau Kenari. Maka dari itu, kami juga membuat crossing di Jl Panglima Sudirman untuk diarahkan ke Sungai Kalimas,” lanjut Dwi .

Kepala Bidang Drainase DSDABM Kota Surabaya, Eko Juli Prasetya menerangkan, pengerjaan crossing diharapkan selesai dan difungsikan pada November 2022. Agar crossing yang dibuat di 55 titik itu berfungsi baik, Eko menjelaskan, pengerjaannya dimulai dari hilir.

“Itu (pengerjaan dari hilir) kami lakukan juga untuk mengantisipasi terjadinya perubahan cuaca dadakan, ketika dikerjakan di hilirnya otomatis di hulunya akan berjalan maksimal,” kata dia.

Eko menyampaikan, diharapkan pengerjaan crossing di beberapa titik tersebut dapat mengurangi debit air ketika terjadi genangan di wilayah tertentu, terutama di tengah kota. Diperkirakan, setelah pembuatan crossing tersebut, genangan air akan berkurang 20 – 35 persen dari sebelumnya.

“Karena harapan Pak Wali Kota (Eri Cahyadi) dengan adanya crossing, genangan di tengah kota itu cepat surut dan berkurang 20 – 35 persen dari sebelumnya,” harapnya.

Menurut Eko, crossing yang paling urgen saat ini dikerjakan ada di wilayah Jl Srikana yang menuju ke rumah pompa Kalidami, kemudian Jl Panglima Sudirman menuju ke Jl Embong Kenongo dan crossing yang menuju ke arah rumah pompa Karah, Kecamatan Jambangan serta di Jl Pahlawan.

Selain membuat crossing, sambung Eko, DSDABM juga membuat 6 rumah pompa baru di kawasan Jl Pahlawan, Jl Alun – Alun Contong, dekat Sentra Wisata Kuliner (SWK) Jl Karah, Jl Kebonsari, Jl Sawunggaling dan Jl Gadukan.

“Secara umum, pengerjaan crossing di beberapa titik tersebut tidak terlalu banyak kendala. Mungkin hanya utilitas atau kendala material yang harus dibeli dari pabriknya langsung, kalau itu (material) datangnya cepat, otomatis pengerjaannya akan on time schedule,” tutur dia. (pur)

baca juga :

Japan Open 2023: Ganda Ana/Tiwi Kalah dari Pasangan Korsel

Sebelum Didistribusikan, 33.420 Vaksin Covid-19 Disimpan di Gudang Farmasi Surabaya

Redaksi Global News

Pasca Libur Lebaran, Bupati Ipuk Pastikan Layanan Publik Berjalan Optimal