JAKARTA (global-news.co.id) – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melalui program SIG Mandiri menggelar pelatihan pembuatan kue untuk ibu rumah tangga yang ada di Desa Sidorukun, Kramatinggil, Kelurahan Sidomoro, Singosari, Gending, Kabupaten Gresik. Kegiatan yang diikuti 100 ibu rumah tangga ini merupakan upaya dari SIG untuk meningkatkan keahlian dalam pembuatan kue serta upaya membuka peluang usaha guna menambah penghasilan keluarga.
Pelatihan digelar secara bertahap sejak 10 Agustus sampai 7 September 2022 di masing-masing kantor kelurahan dan desa. Pelatihan menghadirkan trainer dari Eva Cake and Bakery Gresik. Pelatihan yang diberikan di antaranya teori dasar membuat kue serta praktik pembuatan aneka cake seperti kue brownies, spikoe, lapis surabaya, roti roll, serta donat. Selain itu, SIG juga memberikan bantuan 100 oven dan mixer kepada para peserta senilai Rp 300 juta.
General Manager of CSR SIG Edy Saraya menjelaskan, program pemberdayaan ini selaras dengan tema hari Kemerdekaan Republik Indonesia yakni Pulih Lebih Cepat, Bangkit Lebih Kuat. Pelatihan ini digelar dalam rangka mempercepat pemulihan ekonomi nasional melalui pengembangan usaha mikro.
“Perusahaan berharap ibu rumah tangga yang selama ini terimbas Covid-19 dapat bangkit bahkan lebih kuat, karena mereka memiliki harapan baru yakni memiliki usaha produksi kue,” ujar Edy Saraya dalam siaran pers, Selasa (23/8/2022).
Menurut Edy Saraya, perusahaan memberikan bantuan oven dan mixer agar peserta dapat langsung mengimplementasikan ilmu yang didapat dalam pelatihan ini. “SIG akan terus mendampingi usaha ibu rumah tangga ini ketika nantinya usaha mereka berkembang, dengan memberikan pelatihan pengemasan, pemasaran menggunakan platform digital dan memfasilitasi kepengurusan sertifikat halal dan BPOM bagi produknya,” kata Edy Saraya.
Sementara itu Kepala Bidang Koperasi dan Usaha Mikro, Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gresik Fransiska Dyah Ayu mengapresiasi dan berterima kasih kapada SIG yang telah telah membantu pemerintah daerah. “Kabupaten Gresik memiliki sekitar 61 ribu UMKM, dan bisa muncul potensi UMKM baru dari ibu-ibu yang mengikuti pelatihan ini,” ujarnya.
Fransiska Dyah Ayu berharap sinergi pemerintah daerah dan SIG dapat berlanjut karena beberapa daerah di Kabupaten Gresik memiliki potensi ekonomi yang besar seperti potensi perikanan di Pulau Bawean yang belum tersentuh. ”Kami berhadap mereka dapat mendapat kesempatan yang sama agar dapat berkembang dan sejahtera,” kata Fransiska Dyah Ayu.
Adanya pelatihan disambut baik oleh salah satu peserta yakni Sunarti, ibu rumah tangga asal Desa Sidorukun Gresik. Menurutnya, pelatihan ini menjadi pengalaman berharga baginya. “Semoga nantinya selepas dari pelatihan, berbekal alat yang diberikan, kami bisa mempraktikkan ilmu yang didapat untuk memulai usaha agar bisa menambah penghasilan keluarga,” ujar Sunarti. (tis, fan)