GIANYAR (global-news.co.id) – Bali United FC mengalami awal musim yang buruk sejak 2017 silam. Kala itu, Serdadu Tridatu hanya mengumpulkan enam poin, hasil dari dua kemenangan dan kekalahan. Hasil yang sama terulang lagi pada BRI Liga 1 2022/2023.
Hasil musim ini pun sangat berbeda dengan dua musim terakhir saat Bali United menjadi juara. Pada musim 2019 dan 2021/2022, Bali United sama-sama menorehkan tiga kemenangan dan satu kali imbang.
Desakan meminta pelatih Stefano Cugurra keluar dari Bali United pun mulai terdengar lagi, sama seperti saat Bali United gagal di AFC Cup 2022. Walaupun kuantitas desakannya belum begitu besar.
Kendati begitu, Stefano Cugurra enggan memikirkan desakan-desakan tersebut. Dia justru merasa Bali United tetap favorit juara di akhir musim karena empat laga awal belum menentukan apapun.
“Hasil dari empat pertandingan belum menggambarkan persaingan juara. Kompetisi masih panjang. Semua tim berpeluang juara, termasuk Bali United,” ujar pelatih yang akrab disapa Teco ini.
Pada musim 2017 lalu, ketika Bali United mendapatkan hasil kurang memuaskan dalam empat laga, mereka tetap bisa berbangga di akhir musim. Ya, Bali United tetap finis di peringkat ke-2 dan hanya terpaut dua poin dari Bhayangkara FC yang keluar sebagai juara.
Kini dia fokus menatap laga pekan ke-5 menghadapi PS Barito Putera, Kamis (18/8/2022) mendatang untuk bisa mengulang kisah manis di akhir musim. Kebetulan, Bali United punya rekor yang bagus setiap berhadapan dengan Laskar Antasari.
“Kami masih latihan seperti biasa. Mudah-mudahan Bali United bisa menang dan dapat hasil positif lagi,” tuturnya.
Kekalahan atas Arema FC pada pekan ke-4 diakuinya tidak mengganggu kondisi skuad Bali United. Eber Bessa dkk tetap bekerja keras demi meraup poin penuh lagi pada pertandingan yang akan datang.
“Yang pasti kami masih harus kerja keras di latihan. Semoga tidak ada lagi kesalahan-kesalahan yang dibuat di lini belakang,” katanya. (lib, blu)