Global-News.co.id
Kesehatan Mataraman Utama

Posyandu Remaja Desa Mancon-Wilangan Diresmikan Kang Marhaen

Ny Yuni Marhaen didampingi Kang Marhaen dan Kader Kesehatan saat menimang salah satu balita Desa Mancon

NGANJUK (global-news.co.id) – Intervensi pemerintah tidak sekadar cerita tapi tindakan yang nyata. Itulah yang dikatakan Plt. Bupati Nganjuk, Marhaen Djumadi, saat meresmikan Posyandu Remaja ‘Bahagia’, Desa Mancon, Kecamatan Wilangan, Kamis (14/7/2022).

Menurut Kang Marhaen, Posyandu Remaja ini adalah salah satu bentuk intervensi pemerintah di bidang kesehatan dalam rangka untuk mendukung Nganjuk Sehat. Hal tersebut senada dengan mimpi besar Kabupaten Nganjuk, yaitu terciptanya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.

“Nganjuk punya mimpi besar, bagaimana Nganjuk bisa mencetak SDM yang berkualitas. Berilah motivasi dan semangat kepada anak dan anak didik kita dalam membangun kepercayaan diri mereka mewujudkan mimpinya,” ujarnya.

Menurut Kang Marhaen, angka stunting di Kota Bayu ini masih cukup tinggi, yaitu mencapai 25 persen. Pihaknya menargetkan pada tahun 2024 angka stunting di Kabupaten Nganjuk dapat diturunkan menjadi 14 persen.

Berbagai upaya tengah dilakukan salah satunya dengan menciptakan ribuan konselor pendidik dan kader kesehatan sebaya yang berkaitan dengan pencegahan stunting dan permasalahan anak muda. Karena para kader kesehatan dan konselor pendidik adalah sebagai agen perubahan.

“Nganjuk milik bersama mulai kader kesehatan, dokter, puskesmas, dan posyandu remaja. Ayo kita efektifkan. Tiga bulan sebelum menikah harus diberikan materi, saat hamil juga harus mengikuti kelas ibu hamil dan sampai melahirkan tetap diberikan pendampingan. Karena sejak dalam kandungan sampai lansia kita harus sehat dan sejahtera,” kata Kang Marhaen.

Dia juga berpesan kepada jajaran pemerintah Kecamatan Wilangan untuk membantu masyarakat kurang mampu yang sedang sakit tetapi terkendala biaya. Maka, agar dapatnya dibuatkan kartu jaminan kesehatan yaitu BPJS Kesehatan, Pemerintah Kabupaten Nganjuk siap menanggung.

“Saya berpesan tolong Pemerintah Kecamatan Wilangan jika ada warganya yang sedang sakit namun tidak mampu menanggung biaya supaya dibuatkan kartu BPJS Kesehatan. Nanti biar Pemda yang menanggung preminya, karena itu adalah tanggung jawab kita bersama,” ujarnya.

Sementara itu, Sutomo selaku Camat Wilangan menginformasikan bahwa angka stunting di Kecamatan Wilangan masih tergolong tinggi, yakni sekitar 207 anak. Hanya Desa Mancon yang bebas stunting, yakni hanya 4 anak.

Menurutnya pemerintah terus melakukan intervensi langsung berupa edukasi dan pendampingan mulai calon pengantin (catin), ibu hamil, dan baduta. Kedepan, Sutomo berharap angka stunting di wilayah kerjanya dapat diturunkan bahkan tidak ada.

“Kami berharap angka stunting di Kecamatan Wilangan bisa turun atau bahkan tidak ada. Seluruh elemen di Kecamatan Wilangan siap mendukung program-program dari Bapak Plt Bupati demi tercapainya Nganjuk Bangkit,” katanya.

Turut hadir mendampingi Kang Marhaen, Wakil Ketua I TP-PKK Kabupaten Nganjuk Yuni Marhaen serta segenap tamu undangan yakni Kader Kesehatan se Kecamatan Wilangan, Lansia, anak yatim piatu, dan balita. (nju, kmf)

baca juga :

Tak Ada Suara Lagi, Pencarian KRI Nanggala-402 Andalkan Kapal Sonar Dua Dimensi

Titis Global News

Gusur Alun alun Gresik, Warga Tolak Pembangunan Islamic Center

Jelang Ramadan, Peminat Vaksinasi Booster di Surabaya Meningkat

Redaksi Global News