Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Utama

Arus Peti Kemas Subholding Pelindo Tembus 5,3 Juta TEUs

IPC Terminal Petikemas Tanjung Priok Jakarta

SURABAYA (global-news.co.id)  – Arus peti kemas di lingkungan sub holding PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP) pada semester 1 tahun 2022 mencapai 5,3 juta TEUs. Perseroan mencatat jumlah arus peti kemas tumbuh 1 persen jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2021. Arus peti kemas tersebut terdiri dari 1,67 juta TEUs peti kemas luar negeri dan 3,68 juta TUEs peti kemas dalam negeri dari 27 terminal peti kemas yang dikelola oleh SPTP.

Corporate Secretary SPTP, Widyaswendra, mengungkapkan peningkatan arus peti kemas tersebut ditopang dengan tumbuhnya arus peti kemas dalam negeri. Arus peti kemas dalam negeri tumbuh 1,32 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu. Sementara, arus peti kemas luar negeri terealisasi dengan jumlah yang sama dibandingkan dengan periode 2021.

“Arus peti kemas dalam negeri yang mengalami pertumbuhan cukup signifikan ada TPK Tenau Kupang dengan pertumbuhan arus sekitar 23,76 persen jika dibandingkan dengan tahun lalu,” jelas Widyaswendra di Surabaya seperti dikutip dalam siaran resmi, Senin (18/7/2022).

Widyaswendra merinci arus peti kemas luar negeri di lingkungan SPTP terdiri dari 811.364 TEUs peti kemas impor, 860.267 TUEs peti kemas ekspor dan 5.531 TEUs peti kemas transhipment. Untuk peti kemas dalam negeri terdiri dari 1,76 juta TEUs peti kemas bongkar, 1,76 juta TEUs muat, dan 146.816 TEUs peti kemas transhipment.

Lebih lanjut, saat ini PT Pelindo Terminal Petikemas masih terus melakukan upaya transformasi di sejumlah terminal peti kemas yang dikelola perusahaan. Transformasi tersebut meliputi standardisasi dan digitalisasi bisnis proses, peningkatan kompetensi dan optimalisasi pekerja operasional, serta peningkatan kehandalan peralatan penunjang kegiatan terminal. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan produktivitas yang akan berdampak pada efisiensi operasional terminal peti kemas.

Direktur The National Maritime Institute (Namarin), Siswanto Rusdi, menyebut peningkatan arus peti kemas dalam negeri dipengaruhi sejumlah faktor salah satunya faktor ekonomi. Menurutnya, perekonomian yang semakin membaik mendorong meningkatnya permintaan barang yang semakin meningkat. Terlebih, sebagian besar peti kemas dalam negeri berisi komoditas barang konsumsi yang dibutuhkan oleh masyarakat.

“Peti kemas dalam negeri rata-rata berisi barang kebutuhan masyarakat, kebanyakan dikirim ke wilayah timur Indonesia, hal itu juga terlihat dari data PT Pelindo Terminal Petikemas jika terdapat pertumbuhan arus peti kemas yang cukup signifikan di Kupang,” katanya.

Sementara itu akademisi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH) Kepulauan Riau, Ady Muzwardi mendorong PT Pelindo Terminal Petikemas untuk memaksimalkan keberadaan terminal peti kemas yang ada di wilayah Sumatera.
Ady menyebut hingga saat ini Pelindo belum sepenuhnya dapat memanfaatkan keberadaan Selat Malaka sebagai pendukung industri kepelabuhanan di Indonesia.

Pihaknya menilai, momentum merger Pelindo dapat digunakan untuk memaksimalkan pelabuhan di Sumatra untuk menjadi hub bagi peti kemas ekspor maupun impor.
“Sumatera sangat cocok untuk dijadikan hub peti kemas internasional, mengingat keberadaan Selat Malaka sebagai jalur perdagangan dunia, Pelindo diharapkan mampu mewujudkan hal tersebut,” tutup Ady.

PT Pelindo Terminal Petikemas merupakan bagian dari group PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo yang berperan sebagai subholding pengelola bisnis peti kemas. Perseroan dibentuk pasca integrasi Pelindo yang terjadi pada 1 Oktober 2021. Saat ini PT Pelindo Terminal Petikemas mengelola 27 terminal peti kemas yang terdiri dari 15 terminal yang sebelumnya merupakan cabang Pelindo seperti TPK Belawan, TPK Perawang, TPK Semarang, TPK Nilam (Surabaya), TPK Banjarmasin. Selanjutnya TPK Tarakan, TPK Pantoloan, TPK Bitung, TPK Kendari, Makassar New Port, TPK Makassar, TPK Kupang, TPK Ambon, TPK Sorong dan TPK Jayapura.

Dua belas terminal lainnya merupakan terminal yang dioperasikan oleh anak perusahaan yakni PT Terminal Petikemas Surabaya (1 terminal), PT Berlian Jasa Terminal Indonesia (1 terminal), PT IPC Terminal Peti Kemas (6 terminal), PT Terminal Teluk Lamong (1 terminal), PT Kaltim Kariangau Terminal (1 terminal), PT Prima Multi Terminal (1 terminal), dan PT Prima Terminal Petikemas (1 terminal). (tis)

baca juga :

Kiat Sukses Penerima Beasiswa MSD Animal Health/WVA Veterinary Student Scholarship Program 2020

Redaksi Global News

Wahyudi Dwi Irawan, Marketeers of The Year Surabaya 2016

Redaksi Global News

Daerah Diminta Selektif Alih Fungsi Lahan Produktif untuk Tekan Kekeringan

Redaksi Global News