Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Mataraman Utama

Gubernur Khofifah Apresiasi Budidaya Golden Melon di Ngrowo Bening Edu Park Kota Madiun

Gubernur Jatim Khofifah saat memetik buah melon yang ada di bumi perkemahan Pramuka Ngrowo Bening Edu Park, Kota Madiun.

MADIUN (global-news.co.id) – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi budidaya golden melon, jambu air, dan berbagai produk hortikultura. Juga perikanan, madu yang ada di bumi perkemahan Pramuka Ngrowo Bening Edu Park, Kota Madiun. Kecuali itu sebagai pusat penelitian, pengembangan, sekaligus uji coba berbagai produk pertanian.

Gubernur Khofifah mengatakan, budidaya golden melon di Ngrowo Bening Edu Park ini istimewa karena melibatkan para Pramuka yang berasal dari berbagai siswa SMP, SMK dan SMA di Kota Madiun. Baik dalam proses penanaman,  pemeliharaan sampai akses pasarnya.

“Jadi menariknya dari proses ini para anggota Pramuka yang sebagian besar pelajar SMA juga mendapatkan ilmu bagaimana membudidayakan golden melon, hortikultura, perikanan serta ternak madu. Diharapkan nantinya mereka bisa ikut mengembangkannya dan menghasilkan keuntungan secara ekonomi,” katanya, Minggu (12/6/2022).

Sehari sebelumnya, pada Sabtu (11/6/2022), Gubernur Khofifah berkesempatan langsung untuk melakukan panen perdana golden melon di Ngrowo Bening Edu Park, Kota Madiun. Acara panen ini dilakukan saat mengikuti acara Madiun Volksweekend yang merupakan rangkaian HUT ke-104 Kota Madiun.

Golden melon yang ada di Ngrowo Bening Edu Park ini ditanam dalam greenhouse dengan luas 10×70 meter persegi. Jumlah lubang tanam sebanyak 1.800 titik, yang setiap lubang tanam untuk satu bibit tanaman golden melon. Setiap masa tanam membutuhkan waktu 70 hari, dan dalam setahun bisa 4 kali tanam.

Dalam sekali panen, kurang lebih melon yang dihasilkan sebanyak 1.800 buah dengan berat rata-rata setiap buahnya 1,6 kg. Nantinya, golden melon yang dipanen itu akan dibeli langsung oleh Sunpride dengan harga Rp. 17 ribu/kg. Sehingga dalam sekali panen bisa menghasilkan sekitar Rp 48 juta.

Gubernur Khofifah mengatakan, yang tidak kalah penting selain proses budidaya tanaman golden melon ini adalah off taker atau penjamin hasil produksi hortikultura. Hal ini  penting agar hasil dari produk hortikultura bisa lebih optimal.

“Dengan adanya off taker ini maka produk hortikultura akan memiliki nilai tambah karena produk yang ditanam adalah merupakan kebutuhan pasar,” katanya.

Untuk itu, ia mengapresiasi Pemkot Madiun yang telah bekerjasama dengan Sunpride dalam mengolah atau menjual hasil panen. Setiap golden melon yang dipanen akan langsung dibeli oleh pihak off taker.

Sunpride sendiri merupakan bagian dari PT Sewu Segar Nusantara yang berfokus pada distribusi dan pemasaran buah lokal. Seperti pisang cavendish, jambu, nanas, pepaya dan melon.

“Ini sangat bagus karena yang terpenting bukan bagaimana menanamnya saja, tapi juga harus dipikirkan offtaker-nya. Jadi kerjasama yang dilakukan Pemkot Madiun ini bagus, begitu panen hasilnya bisa langsung dipasarkan,” ungkapnya.

Lebih lanjut menurutnya, budidaya melon yang dilakukan di Ngrowo Edu Park ini menjadi contoh bagaimana mengembangkan sektor agrikultur di lahan yang terbatas. “Misal kita memiliki pekarangan rumah terbatas, kita bisa menanam cabai atau tomat di situ,” katanya..

Sementara itu, Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Madiun yang juga Dirut PDAM Tirta Taman Sari Madiun, Suyoto, mengatakan, budidaya golden melon ini memiliki  prospek yang baik.

Dengan dilibatkannya Pramuka dalam proses budidaya melon ini maka diharapkan ke depan Pramuka tidak hanya pendidikan karakter, namun juga disiapkan masa depan yang lebih produktif.

“Jadi kami harap anak-anak pramuka yang sebagian pelajar SMA ini ketika lulus mereka tahu mau usaha apa. Misal di sektor pertanian, mereka sudah tahu bagaimana cara membudidayakan golden melon misalnya,” katanya. (ins, jtm)

baca juga :

Kecelakaan Bus Vs KA, Sopir Bus Harapan Jaya Jadi Tersangka

Sinergi KPU Sidoarjo dan Media dalam Sukseskan Pemilu 2024

Redaksi Global News

Presiden Jokowi Tegaskan Pilkada Tak Ditunda

Redaksi Global News