Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Kesehatan Utama

Capaian Skrining Riwayat Kesehatan Surabaya Baru 13,30%

Kabid Penjaminan Manfaat Primer (PMP) BPJS Kesehatan Kota Surabaya Eka Wahyudi saat menjelaskan pentingnya skrining riwayat kesehatan kepada wartawan, Rabu (29/6/2022).

SURABAYA (global-news.co.id) –   Realisasi capaian skrining riwayat kesehatan di Surabaya baru mencapai 34.666 peserta atau 13,30% dari target capaian 260.478 peserta yang terdaftar di FKTP (Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama).

Rendahnya capaian ini diduga salah satunya karena sebagian masyarakat masih belum familiar dengan salah satu pelayanan BPJS Kesehatan ini. Padahal skrining riwayat kesehatan salah satu layanan preventif sesuai amanat Perpres No 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan.

“Skrining riwayat kesehatan sangat bermanfaat bagi  peserta JKN (Jaminan Kesehatan Nasional) dan FKTP, ini mungkin yang belum disadari para peserta, ” kata Kabid Penjaminan Manfaat Primer (PMP) BPJS Kesehatan Kota Surabaya Eka Wahyudi kepada wartawan, Rabu (29/6/2022).

Merujuk Peraturan Presiden No 82 Tahun 2018 tentang Jaminan Kesehatan Pasal 48, skrining riwayat kesehatan menjadi salah satu pelayanan promotif dan preventif sama halnya pelayanan imunisasi rutin atau KB (Keluarga Berencana).

Dijelaskan Eka dengan skrining riwayat kesehatan, peserta  dapat mengetahui potensi risiko penyakit kronis dirinya. Selain itu bisa membuka akses peserta untuk mendapatkan pelayanan kesehatan JKN, khususnya bagi peserta yang belum pernah memanfaatkan layanan JKN di FKTP/FKRTL (Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjutan) sehingga akan berdampak pada peningkatan kepuasan peserta.

“Dengan adanya skrining riwayat kesehatan itu , potensi risiko penyakit kronis seperti diabetes mellitus, hipertensi, ginjal kronik dan jantung koroner yang selama ini banyak dialami peserta  dapat dicegah sebelum terjadinya penyakit. Karena pentingnya manfaat ini, skrining riwayat kesehatan wajib sebelum peserta JKN mengakses  layanan di FKTP,” katanya.

Selama ini, lanjut Eka, skrining riwayat kesehatan yang dilakukan dapat menjaring peserta dengan potensi risiko penyakit yang mendominasi penyakit peserta, yakni 14% risiko hipertensi, 6% risiko jantung koroner, 3% risiko ginjal kronik, 3% risiko diabetes mellitus.

Eka menjelaskan upaya sosialisasi pentingnya skrining riwayat kesehatan terus dilakukan.  Hasilnya terlihat, setiap tahun ada progres kenaikan. Dia menyebut capaian skrining riwayat kesehatan pada tahun 2021 meningkat signifikan mencapai 2,2 juta peserta dari target 1 Juta. Sedangkan pada tahun 2022  targetnya meningkat menjadi 10 Juta peserta.

Seluruh peserta JKN mulai usia 15 tahun boleh melakukan skrining riwayat kesehatan, bisa dilakukan satu kali setahun sebelum mengakses pelayanan di FKTP.  Untuk mengakses skrining riwayat kesehatan bisa melalui aplikasi mobile JKN, website BPJS Kesehatan, Chat Asisstance BPJS Kesehatan (CHIKA) dan aplikasi Pcare FKTP.

Soal tindak lanjut skrining riwayat kesehatan menurut Eka  jika hasilnya risiko rendah, peserta disarankan  untuk menjaga pola hidup sehat, olahraga, konsultasi kesehatan dengan dokter FKTP melalui telekonsultasi atau kunjungan langsung ke FKTP jika diperlukan.

Jika hasilnya risiko sedang dan tinggi, dilakukan konsultasi Kesehatan dengan dokter FKTP melalui telekonsultasi atau kunjungan langsung ke FKTP. “Bahkan jika perlu skrining kesehatan/ pemeriksaan lanjutan di FKTP agar penyakit bisa segera diatasi,” katanya. (tis)

baca juga :

Bambang Sujanto Sambut Kedatangan KSAD di Bandara Banyuwangi

gas

Keterbukaan Informasi, KPI Jatim Lakukan Monev di BKKBN Jatim

Redaksi Global News

First Sale, 5 Ribu Unit Huawei Nova 3i Ludes

Redaksi Global News