Global-News.co.id
Metro Raya Nasional Utama

Pemprov Jatim Apresiasi 1.000 Seniman dan 240 Juru Pelihara Cagar Budaya

Gubernur Khofifah memberi apresiasi secara simbolis kepada 60 seniman dan 20 juru pelihara cagar budaya

SURABAYA (global-news.co.id) – Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov) memberikan apresiasi kepada sekitar 1.000 seniman dan 240 juru pelihara cagar budaya atas dedikasi serta loyalitas mereka terhadap pelestarian dan pengembangan seni budaya setempat.

Apresiasi berupa uang, paket sembako dan paket alat kesehatan tersebut diberikan secara simbolis kepada 60 seniman dan 20 juru pelihara cagar budaya di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (8/4).

“Kami sangat berterima kasih terhadap dedikasi dan loyalitas para seniman dan juru pelihara cagar budaya selama ini,” ujar Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa.

Menurut dia, selama ini para seniman serta juru pelihara cagar budaya terus menjaga eksistensi kekayaan budaya warisan leluhur dan terus ada di tengah pesatnya arus modernisasi dan digitalisasi.

Pemberian apresiasi ini, kata Khofifah, juga sebagai bentuk motivasi dan pendorong semangat agar mereka terus berkarya. Bantuan itu diharapkan ikut meringankan beban seniman dan juru pelihara cagar budaya yang tentu sangat terdampak akibat pandemi Covid-19.

Meski sudah terdapat juru pelihara, orang nomor satu di Pemprov Jatim itu mengajak semua pihak ikut merawat, menjaga dan melestarikan budaya serta cagar budaya.

“Karena dua hal tersebut adalah bagian kekayaan dan warisan leluhur yang harus terjaga eksistensinya,” ucap mantan Menteri Sosial tersebut.

Pada kesempatan sama, Khofifah juga menyampaikan bahwa apresiasi kepada seniman dan juru pelihara cagar budaya selaras dengan ajaran Sunan Drajat, yang merupakan salah seorang penyebar agama Islam di Pulau Jawa.

“Sunan Drajat mengajarkan agar kita bisa memberikan tongkat kepada orang yang buta (wenehana teken marang wong kang wuta), memberikan pakaian kepada yang tidak berbusana (wenehana sandhang marang wong kang wuda), memberikan payung kepada orang yang kehujanan (wenehana payung marang wong kang kaudanan) dan memberikan makanan kepada orang yang lapar (wenehana pangan marang wong kang kaliren),” kata Khofifah.

Menurut dia, pelajaran dari Sunan Drajat itu relevansinya di Bulan Ramadan memang sangat kuat dan kearifannya dalam sekali. Ada nilai-nilai kemanusiaan luar biasa yang diajarkan oleh salah satu sunan dari Wali Songo itu. (ntr, jtm)

baca juga :

Ngantor di Kelurahan Pegirian, Walikota Eri Audiensi dengan Kejati Jatim dan Siap Dukung Aplikasi e-Laksa

Kasus Penembakan di Sidoarjo, Berikut Keterangan Polisi

Cegah Kenakalan Remaja, Pemkot Surabaya Bentuk “Duta Trantibum”

Redaksi Global News