Global-News.co.id
Madura Utama

Kiat Pamekasan Pulihkan Ekonomi Pasca-Pandemi, Membangun dari Bawah, Desa Tematik, Beasiswa, dan Infrastruktur yang Merata

PAMEKASAN (global-news.co.id) – Bupati Pamekasan Baddrut Tamam, Senin (11/4/2022) siang, diundang stasiun Inews TV, menjadi narasumber dalam program berita Inews Siang. Dalam acara tersebut Baddrut Tamam memaparkan program pembangunan ekonomi di Pamekasan khususnya dalam upaya pemulihan pasca pandemi Covid-19.

Baddrut Tamam yang lebih akrap disapa Mas Tamam ini menegaskan bahwa strategi yang dilakukan dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan melalui program desa tematik atau pendekatan sejahtera dari bawah. Dia memilih desa tematik, karena semangat berkemajuan harus muncul dari bawah atau desa.

“Saya memilih semangat membangun dari desa atau dari bawah, karena kalau semua desa bangkit maka kabupaten Pamekasan akan sukses, karena fokusnya di desa maka kita harus tahu persoalan desa, kita harus tahu potensi apa yang ada dan bisa dikembangkan di desa,” katanya.

Dia mengatakan desa memiliki SDM dan hasrat terpendam untuk maju. Karena itu pemerintah harus mengupayakan bagaimana desa itu bisa maju. Namun keinginan itu bukan hanya datang dari pemerintah, tapi juga datang dari keinginan masyarakat desa sendiri melalui program desa tematik.

“Desa tematik itu kira-kira gambarannya adalah bahwa seluruh desa harus punya tema atau bidang pembangunan apa yang akan digarap secara maksimal. Akhirnya desa-desa di Pamekasan ini punya prioritas, misalnya batik tulis. Kita dukung bagaimana seluruh potensi ekonomi jalan. Ada kerajinan batik tulis, bahkan ada yang dibuat sepatu batik,” ungkapnya.

Kesadaran untuk mengembangkan kerajinan dan potensi yang dimiliki desa, kata Mas Tamam, dilakukan tumbuh dari bawah. Pemerintah hanya memfasilitasi dengan program pengembangannya secara lebih terorganisir yakni dengan membuat program pendidikan dan latihan bagi sepuluh ribu penguasaha yang dikenal dengan nama “Saputangan Biru’’.

Selain pendekatan mensejahterakan rakyat dari bawah, Pemkab Pamekasan juga membuat program yang sifatnya luar biasa tidak seperti biasanya, di antaranya adalah aneka ragam program beasiswa yang diberikan bagi para siswa di antaranya bahkan beasiswa bagi aparat pemerintah sendiri.

“Menjadi pemimpin di daerah itu harus extraordinary atau out of the box, di luar cara biasa kalau cara biasa saja akan terasa sulit untuk membangun perubahan,” tandasnya.

Pemkab Pamekasan, lanjut Mas Tamam, memiliki lima program prioritas, di antaranya bidang ekonomi, pendidikan, infrastruktur. Di bidang pendidikan Pemkab mendorong anak berpendidikan baik difasilitasi dengan beasiswa, di antaranya beasiswa kedokteran, kerja sama dengan Unair Surabaya dan beasiswa santri.

Yang tak kalah pentingnya Pamekasan juga memberikan beasiswa bagi ASN di lingkungan Pemkab Pamekasan untuk dikuliahkan S2. Program itu tujuannya agar para aparat sipil negara itu bisa berubah dan mengembangkan kemampuannya.

“Untuk mengubah Pamekasan ini perlu cara yang tidak biasa, dari cara itulah kita bagi klaster klaster, bidang pendidikan kita beri beasiswa, ekonomi kita mulai dari desa tematik, infrastruktur harus adil, dan aparat pemerintah harus bersih dan profesional,” terangnya.

Terkait dengan upaya pengembangan UMKM, Mas Tamam menegaskan baru-baru ini Pemkab Pamekasan menggelar Pamekasan Fashion Week (PFW). Pagelaran yang dihadiri Menparekraf Sandiaga Uno ini ditujukan untuk menampilkan beragam kreasi dan potensi batik tulis Pamekasan.

“Kalau di Paris ada Paris Fashion Week di Pamekasan ada Pamekasan Fashion Week. Kita adakan promosi batik ke berbagai daerah Tour Jawa dan Bali. Banyak orang yang kenal batik tulis Pamekasan, kalau dipakai perempuan makin cantik dan muda, karena ada tuah ditulis berulan buan,” katanya.

“Kita upayakan UMKM harus naik kelas bersaing melek teknologi. Kita punya program melatih anak muda dibantu alat, dibantu modal dengan bunga nol persen dibantu teknik penjualan baik offline maupun online. Jadi pemimpin saat ini berat, tapi menjadi peminpin di era ini pahalanya besar sekalipun menghadapi hambatan yang luar biasa,” pungkasnya.(mas)

baca juga :

Korea Terbuka 2022, Fajar/Rian Sampaikan Permohonan Maaf

Redaksi Global News

Asian Games: Indonesia Raih Emas Pertama dari Cabor Menembak

Redaksi Global News

Temui Dua Bocah Hafidz Quran, Risma Beri Pengobatan dan Perawatan Gratis

Redaksi Global News