Global-News.co.id
Sport Utama

Fokus PON dan Poprov, PTMSI Jatim Siapkan Atlet Puslatda

PTMSI Jatim serius menyambut Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) proyeksi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024

SURABAYA (global-news.co.id) – Pengurus Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI) Jawa Timur (Jatim), serius menyambut Pemusatan Latihan Daerah (Puslatda) proyeksi Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024, Aceh-Sumatera Utara (Sumut).

Ketua PTMSI Jatim, Antonius Pangestu, mengatakan, pengurus dan atlet saat ini sangat antusias mengikuti tenis meja, lantaran tidak dipertandingkan pada PON Papua XX/2021 lalu.

“Tenis meja sudah pasti masuk PON besok (2024), sehingga semangat kita muncul lagi,” kata Antonius.

Untuk itu, pihaknya mengaku, PTMSI Jatim sangat semangat bergerak mencari bibit-bibit atlet berprestasi. Salah satunya melalui ajang Kejuaraan Provinsi (Kejurprov) Tenis Meja Jatim, yang sudah berlangsung akhir 2021 lalu. Berikutnya akan memantau melalui Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim VII 2022.

“Sementara, ini sudah ada beberapa atlet terkumpul hasil Kejurprov, selanjutnya kita akan mengambil atlet jebolan Porprov. Nanti kita seleksi bersama dengan atlet yang sudah ada. Siapa yang terbaik pasti akan mendapat tempat,” ujarnya.

Seleksi ini, kata pengusaha jam itu, penting dilakukan karena nama-nama yang pernah membela Jatim sudah tidak bisa mengikuti PON, karena dibatasi usia maksimal 25 tahun. Sehingga, pengprov perlu mencari atlet muda baru potensial.

Tak hanya atlet, berdasar hasil koordinasi dengan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Jatim, akan diperkuat dengan mendatangkan pelatih asing dari China.

Sementara itu, technical delegate tenis meja Porprov Arso Widodo, mengatakan, dalam Porprov akan dipertandingkan tujuh nomor yakni tunggal putra dan putri, ganda putra dan putri, ganda campuran serta beregu putra dan beregu putri.

“Karena ini pembinaan, sehingga pesertanya berusia maksimal 21 tahun. Kebetulan di PON nanti usia maksimal 25 tahun. Sehingga, ini nanti pas untuk diambil usia 22 tahun maksimal, karena PON masih dua tahun lagi,” ujarnya.

Namun pada Porprov nanti ada satu daerah yakni Lamongan yang tidak bisa mengikuti multieven dua tahunan itu karena belum terbentuk kepengurusan PTMSI-nya. (ins, edt)

baca juga :

Industri Zero Waste, BNI Support UMKM Produsen Wastra

Redaksi Global News

Walikota Eri Ingin Kembalikan Marwah Surabaya sebagai Kota Santri

Redaksi Global News

Piala AFF 2022: Sua Brunei, Pijakan Timnas Indonesia Melompat Lebih Tinggi

Redaksi Global News