Global-News.co.id
Mataraman Utama

ASPG 1983 Berbagi, Sebar Bantuan Sosial untuk Kaum Dhuafa di Tiga Kawasan

Pelaksanaan rapat pertama panitia di rumah Mudjib di kawasan Baron, beberapa waktu lalu

NGANJUK (global-news.co.id) – Kepedulian sosial yang tinggi menjadi salah satu ciri komunitas ASPG Nganjuk. Mereka adalah komunitas Alumni Sekolah Pendidikan Guru (ASPG) Tahun 1983.

Meski keberadaannya tidak dalam satu kota, namun mereka seperti dalam satu genggaman.  Ada di mana-mana, seia sekata, guyub rukun dan senasib sepenanggungan. Jiwa sosialnya juga sangat tinggi.

Tak berlebihan jika komunitas ASPG 1983 cukup moncer. Kali ini mereka menggelar bakti sosial yang bakal digeber pada Sabtu (30/4) pagi di tiga wilayah,  yakni kawasan Wilangan, Bagor dan sekitarnya, wilayah Bajulan dan sekitarnya, serta kawasan Jatikalen, Kertosono dan sekitarnya.

“Ide ini sangat mendadak. Hanya melalui grup WhatsApp (WA), respon teman-teman begitu tinggi. Langsung nyantol, dan saya mengawali memberikan list daftar donasi,” kata Djamin, salah satu anggota komunitas ASPG 1983 Nganjuk.

Gayung pun bersambut.  Beberapa anggota lain seperti Abdul Kholiq yang di komunitas grup didhapuk sebagai ‘Bayan’ langsung mengondisikan bakti sosial itu dengan membuat perencanaan banner dan keperluan lain.

Termasuk menggelar pertemuan dan rapat pertama di rumah anggota ASPG yang lain yakni di rumah M Mujib. Beberapa anggota pun hadir untuk merancang seperti apa baksos tersebut.

“Ya kurang lebih seperti tahun-tahun sebelumnya. Antara lain kita akan memberikan paket sembako senilai @ Rp 80 ribu, dan minimal donasi rekan-rekan dua paket atau sekitar Rp 160 ribu. Tapi ternyata ada yang menyumbang Rp 1 juta, Rp 500 ribu hingga yang Rp 150 ribu ada. Sifatnya sukarela, kita tidak pernah memaksa,” kata Kholiq.

Ia melanjutkan, hanya dalam waktu tiga hari sejak dikomunikasikan di grup WA, donasi terus mengalir dan terkumpul Rp 18.500.000 untuk pembelian paket sebanyak 150 item, dan bantuan untuk rekan-rekan sesama alumni.

Untuk pembagian sembako, pihaknya juga bekerja sama dengan perangkat desa terkait agar bantuan tersebut benar-benar tepat sasaran. Seperti ‘Ndan’ Djamin yang mantan Kapolsek Kertosono, masih memiliki jaringan hingga level kepala desa di kawasan Kertosono dan sekitarnya.

Sutrisno, mantan Ketua OSIS SPGN Nganjuk, menambahkan, yang penting dari baksos kali ini adalah kepedulian kepada sesama. “Kita tidak hanya berbagi pada kaum dhuafa saja, namun kepada rekan-rekan kita sesama alumni SPGN yang mungkin memang perlu kita bantu,” ujar Sutrisno.

Lulusan SPGN Nganjuk tidak semuanya menjadi guru atau tenaga pengajar, meski mayoritas adalah sebagai pendidik. Ada juga alumnus yang menjadi polisi, pengusaha, jurnalis, wiraswasta, atau juga sebagai petani tulen. (edt)

baca juga :

Ditarget Empat Emas, Jatim Juara Umum Cabor Paralayang PON XX

Redaksi Global News

Pemkab Pamekasan Janji Fasilitasi Kegiatan Organisasi Penyandang Disabilitas

gas

BNI Catat Pertumbuhan Transaksi LCS Sebesar 44,2%