SIDOARJO (global-news.co.id) – Iba dan sedih. Itulah yang terlihat dari raut wajah Wakil Bupati Sidoarjo Subandi ketika melihat kondisi dua warga Kecamatan Waru, Aisyah Azzahra, penderita hidrosephalus warga Desa Waru, dan Handar Galih Cahyono penderita epilepsi warga Desa Bungurasih, Jumat (25/3).
Tidak sendiri, kedatangan Wakil Bupati didampingi Kepala Dinas Kesehatan, Kepala Dinas Sosial, Ketua Baznas Kabupaten Sidoarjo, Camat Waru, Kepala Puskesmas dan tenaga sosial Kecamatan Waru.
Wakil Subandi menyampaikan keprihatinannya atas ujian yang menimpa mereka, seraya berjanji akan membantu pengobatan Aisyah dan Handar.
Untuk membantu proses penyembuhannya, Abah Subandi menugaskan camat, lurah, dan Puskesmas terus memantau perkembangan pengobatan kesehatan keduanya.
“Sementara itu Baznas juga akan membantu kebutuhan sehari-hari yang diperlukan, nanti Dinas Sosial yang bertugas untuk membantu urusan BPJS-nya,” ucap Wabup. Ia berharap kehadirannya bersama stakeholder terkait, bisa mengurangi beban keduanya.
Wabup Subandi menegaskan pada kepala desa agar turun tangan membantu warganya yang butuh pertolongan kesehatan, dan segera berkoordinasi dengan Puskesmas, Dinkes, serta Dinsos. “Jangan sampai ada yang sakit lalu tidak mendapat perhatian,” ujarnya.
Ketika ditemui, Aisyah yang berusia 7 tahun tersebut hanya bisa terkulai lemas dalam gendongan sang ibu, badannya kurus, dan hingga kini belum bisa berbicara.
Sang ibu, Nanik Eka mengatakan Aisyah sudah menjalani pengobatan medis maupun alternatif, tak jarang pula mendapat bantuan dari warga sekitar.
Tidak jauh berbeda, kondisi Handar pun demikian. Remaja 18 tahun itu hanya bisa terbaring di tempat tidur. Kondisi badannya kurus kering.
Kepala Dinas Kesehatan Sidoarjo, Syaf Satriawarman, mengatakan, sesuai instruksi Wabup Subandi, Dinkes siap mendampingi pengobatan Aisyah dan Handar.
Mantan Wakil Direktur RSUD Sidoarjo itu mengatakan keduanya sudah tercover jaminan kesehatan. “Untuk Aisyah kita lakukan penanganan kuratif. Sementara itu Handar dengan epilepsi perawatan melihat kondisinya. Jika fisik memungkinkan, dilakukan rawat jalan di Puskesmas. Kalau tidak, harus rawat inap di rumah sakit,” ujarnya. (win)