Global-News.co.id
Metro Raya Utama

Soal Pengurangan Kader Kesehatan, Pemkot Surabaya Diminta Tinjau Ulang

Dokumentasi – Kader Kesehatan saat melakasanakan tugasnya keliling kampung di Kota Surabaya.

SURABAYA (global-news.co.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya perlu meninjau ulang pengurangan kader kesehatan dengan mempertimbangkan peran dan kontribusi kader itu terhadap kesehatan warga Surabaya, kata seorang legislator.

Anggota Komisi D DPRD Surabaya, Cahyo Siswo Utomo, Selasa (1/3), menyarankan, kepada Pemerintah Kota Surabaya agar pertimbangan dalam menentukan jumlah kader kesehatan tidak hanya bersandar pada jumlah kepala keluarga (KK) atau jumlah penduduk di suatu wilayah RT atau RW, tetapi juga mempertimbangkan perannya.

“Peran kader kesehatan ini sangat signifikan, mulai dari sebagai pemantau lingkungan, penyakit dan kesehatan serta pelayanan masyarakat, seperti jumantik (juru pemantau jentik) dan fasilitator lingkungan,” katanya.

Termasuk juga, pemantauan penyakit lainnya, seperti TBC dan penyakit paliatif, posyandu balita, pralansia dan lansia, KB dan sebagainya. Selain juga peran dalam kelurahan siaga, kampung ASI dan lainnya.

“Tentunya semua itu harus jadi pertimbangan,” kata Ketua Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Surabaya ini.

Wakil Ketua Badan Pembentukan Perda DPRD Surabaya ini juga masih menyebut beban lain dari kader kesehatan, yakni tugas administrasi yang di-input melalui aplikasi. Tugas itu tidak mudah khususnya bagi kader yang mayoritas ibu-ibu rumah tangga.

“Kami di sini menerima keluhan dan masukan dari kader untuk disampaikan kepada Pemkot Surabaya,” katanya.

Walikota Surabaya Eri Cahyadi pada kesempatan sebelumnya mengatakan pihaknya akan menyiapkan 28 ribu kader Buser Surabaya Hebat yang ditugaskan di setiap lingkungan RT. Kader Buser Surabaya Hebat tersebut dipilih dari kader kesehatan yang aktif.

“Jadi dari kader-kadernya Kota Surabaya akan diambil, dites yang mampu. Nanti dijadikan Buser Surabaya Hebat. Ini adalah orang-orang dari kader yang kami ambil,” katanya.

Sedangkan untuk kader-kader lain, Eri Cahyadi memastikan mereka tetap jalan dengan tugas yang berbeda. Setidaknya dari sekitar 45 ribu kader di Kota Pahlawan, sekitar 28 ribu orang di antaranya akan dipilih menjadi Buser Surabaya Hebat.

Untuk kader yang telah melakukan kegiatan pada bulan Januari dan Februari 2022 tetapi tidak memenuhi kriteria sebagai kader Buser Surabaya Hebat akan tetap diberikan haknya sesuai juknis yang berlaku. (ant, ins)

baca juga :

JFC 2022: Gubernur Khofifah Optimistis Tahun Depan Masuk Kalender Even Internasional

Redaksi Global News

Penyelenggaraan GIIAS Surabaya 2020 Ditunda

Redaksi Global News

FKPM Wisma Kedung Asem Indah Jadi Wakil Jawa Timur Dalam Lomba Polisi Masyarakat

Redaksi Global News