Global-News.co.id
Mancanegara Utama

Ukraina Makin Panas, Negara Dunia Minta Warga Pulang dan Tarik Pasukan

Negara dunia ramai-ramai mengambil sederet langkah antisipasi, mulai dari meminta warga pulang hingga menarik pasukan dari Ukraina, di tengah ancaman Rusia

KIEV (global-news.co.id) – Negara dunia ramai-ramai mengambil sederet langkah antisipasi dari Ukraina. Mulai meminta warga pulang hingga menarik pasukan dari Ukraina, di tengah ancaman Rusia yang disebut-sebut siap menyerang negara tersebut.

Keputusan ini diambil ketika rumor Rusia siap menyerang Ukraina semakin santer terdengar. Melihat ketegangan tersebut, sejumlah negara langsung mengambil langkah antisipasi.

1. Meminta warga pulang

Belum lama ini, Amerika Serikat meminta warga negaranya yang tinggal di Ukraina untuk segera pulang ke negara asal menyusul ketegangan Kiev dengan Moskow.

Langkah Amerika Serikat disusul sejumlah negara, seperti Jerman, Inggris, Italia, Irlandia, Belgia, Luxemburg, Belanda, Kanada, Norwegia, dan Estonia.

Bulgaria, Slovenia, Australia, Jepang, Israel, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab juga mengimbau warganya untuk segera angkat kaki dari Ukraina.

2. Saran tak bepergian ke wilayah konflik

Prancis menyarankan warga negaranya yang tinggal di Ukraina agar tak melakukan perjalanan ke wilayah perbatasan utara dan timur negara itu.

Namun, sejauh ini Prancis belum mengeluarkan pengumuman untuk menarik warga kembali ke negaranya.

Rumania juga sangat merekomendasikan warganya menghindari perjalanan ke Ukraina. Rumania juga akan melakukan evaluasi kembali soal kepentingan tinggal di Ukraina bagi warganya yang berada di negara itu.

3. Staf dan kantor kedutaan dipindah

AS memerintahkan sebagian besar staf diplomat di Kiev untuk pergi dari wilayah itu. Namun, Washington tetap mempertahankan kantor konsuler di Lviv.

Sementara itu, Kanada memilih untuk menutup sementara kantor kedutaan di Kiev. Mereka lalu memindahkan operasi diplomatiknya ke Lviv.

Langkah tersebut mengikuti Australia yang sudah lebih dulu menutup dan memindahkan operasional kantor kedutaannya.

Rumania juga menarik anggota kedutaan yang tak penting dari Kiev. Sementara itu, Israel sudah mengevakuasi keluarga diplomat dan staf kedutaan.

Badan-badan Uni Eropa juga merekomendasikan personel diplomatik non esensial di Kiev agar segera meninggalkan negara itu. Mereka dianjurkan untuk bekerja jarak jauh.

4. Penangguhan penerbangan

Maskapai penerbangan Belanda, KLM, mengumumkan penangguhan penerbangan ke Ukraina sampai pemberitahuan lebih lanjut.

Namun, Kementerian Infrastruktur Ukraina menyatakan akan membiarkan wilayah udaranya terbuka meskipun ada kemungkinan invasi Rusia.

5. Penarikan pasukan

AS memutuskan menarik 160 tentara dari Ukraina. Mereka sedang dalam misi melatih pasukan Kiev. Langkah itu diikuti Kanada pada Minggu (13/2).

Penarikan itu dilakukan agar Ottawa bisa memfokuskan kembali upaya untuk memastikan keselamatan anggota pasukan bersenjatanya.

Mereka tak memberikan rincian jumlah pasukan yang dipindah. Namun sejak 2015, sekitar 200 tentara Kanada dikerahkan ke Ukraina sebagai bagian dari misi UNIFIER untuk melatih pasukan Kiev.

Konflik di perbatasan Ukraina semakin memanas usai Rusia mengerahkan ratusan ribu pasukan. AS khawatir pengerahan itu merupakan langkah persiapan Moskow menginvasi Kiev.

Namun Rusia membantah, dan balik menuding AS memanfaatkan Ukraina untuk mengendalikan situasi tersebut.

Banyak negara khawatir akan potensi invasi itu. Mereka kemudian gencar melakukan diplomasi, tapi tak kunjung menemukan solusi atau kesepakatan. (cnn, ins)

baca juga :

Resmikan Nama Jalan, Targetkan Konektivitas Jalan Lingkar Tuban Beri Kemudahan Mobilitas Masyarakat

Titis Global News

SACF 2021 Hadirkan Pergelaran seni di Kota Surabaya Setiap Pekan

Redaksi Global News

Cak Ji Sebut Penanganan Banjir Surabaya, Prioritas Pembangunan 2023

Redaksi Global News