Global-News.co.id
Kesehatan Utama

Tinjau Isoter di Surabaya Bersama Forkopimda, Gubernur Khofifah Pastikan Isoter Siap Layani Pasien Gejala Ringan dan Tidak Bergejala

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa bersama Forkopimda meninjau lokasi isolasi terpusat di Surabaya

SURABAYA (global-news.co.id) –  Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa  memastikan fasilitas isolasi terpusat (isoter) untuk wilayah Surabaya Raya siap digunakan pasien Covid-19. Isoter untuk kawasan Surabaya   dipusatkan di Asrama Haji Sukolilo dan Rumah Sakit Darurat Lapangan Tembak Surabaya, Isoter Sidoarjo dipusatkan di Mall Pelayanan Publik (MPP) Sidoarjo dan isoter Gresik dipusatkan di  tujuh Puskesmas.

Khofifah menyebut semua  isoter yang disiapkan tersebut dalam keadaan baik dan layak. Khusus isoter Asrama Haji , seluruh fasilitas, mulai dari tempat tidur, kamar mandi, hingga tenaga kesehatan telah disiapkan sebaik-baiknya.

Total kamar yang tersedia di Asrama Haji Sukolilo mencapai angka 432 kamar yang diisi 3 bed dan 1 kamar mandi dalam satu kamar. Saat ini, telah terisi 204 kamar. Setiap kamar akan diisi oleh pasien gejala ringan dan tanpa gejala.

Sementara, jumlah tempat tidur di RS Lapangan Tembak yang tersedia adalah 187 yang terdiri dari 88 bed di gedung B1, 89 bed di gedung B2, dan 10 bed di IGD. RS ini masih belum ditempati pasien, tapi ada 40 orang Satgas yang sudah bersiap.

“Ini tempatnya keren sekali. Pelayanannya juga disiapkan  sangat bagus dan siap reaktivasi. Dengan ini, kami berharap agar bisa membantu proses recovery dan menjaga pasien tetap dalam kondisi baik,” ucapnya saat meninjau Isoter bersama Forkopimda Jawa Timur.

Khofifah menyampaikan, pasien terkonfirmasi Covid-19 dengan gejala ringan maupun tanpa gejala bisa berobat ke isoter yang telah disiapkan pemerintah. Langkah ini guna mengurangi beban rumah sakit rujukan yang berfokus pada pasien gejala sedang dan berat.

“Ini sudah cukup nyaman, jadi untuk masyarakat Surabaya Raya dengan gejala ringan atau tanpa gejala, jangan datang ke rumah sakit tapi datanglah ke isoter-isoter ini. Karena di isoter, kondisi pasien bisa lebih terkontrol sehingga kalau gejalanya meningkat, bisa langsung dirujuk ke RS terdekat,” pintanya.

Khofifah juga meminta kepada pemerintah kabupaten/kota untuk bersiap menghadapi lonjakan kasus Covid-19 yang diperkirakan jatuh pada minggu ketiga Maret mendatang. Khofifah berpesan, agar pemerintah terus meningkatkan testing, tracing, dan treatment (3T) serta pelayanan kuratif lainnya.

“Seperti yang diprediksi oleh Kementerian Kesehatan bahwa 22 Maret nanti adalah puncak melonjaknya Covid-19 untuk semua varian. Maka tugas pemerintah adalah meningkatkan 3T. Selain itu, ada 3 hal lain yang harus dipersiapkan. Yakni kesiapan rumah sakit, isoter, juga kerelawanan untuk PPKM Mikro dan kampung tangguh,” katanya.

Lebih lanjut, Khofifah meminta masyarakat bekerjasama memutuskan rantai penyebaran Covid-19 dengan menerapkan secara ketat protokol kesehatan dengan terus memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak aman, menghindari kerumunan, serta membatasi mobilisasi (5M).

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memastikan fasilitas isolasi terpusat (isoter) untuk wilayah Surabaya Raya siap digunakan pasien Covid-19

“Pemerintah sudah mengusahakan yang terbaik untuk pelayanan kuratifnya. Maka, saya minta sinergi masyarakat untuk melakukan tindakan preventif dengan terus menerapkan 5M agar daerah aglomerasi seperti Malang Raya dan Surabaya Raya ini terjaga dari lonjakan kasus. Sehingga semua daerah juga diharapkan aman terkendali,” tuturnya.

“Kami bersama Forkopimda  ingin memastikan semua sudah bersiap untuk memberikan pelayanan dan perlindungan terbaik kepada masyarakat Jawa Timur. Semoga covid-19  ini cepat berlalu,” tambahnya.

Sebelumnya, Khofifah juga melakukan maraton peninjauan isoter di Puskesmas Rawat Inap Sidayu, Kab. Gresik; RS Lapangan Ijen Boulevard, Kota Malang; RS Lapangan Badan Pengembangan Wilayah Surabaya-Madura (BPWS) sisi Bangkalan; dan Mall Pelayanan Publik (MPP), Kab. Sidoarjo.

Turut serta dalam kunjungan tersebut Kapolda Jatim Irjen Pol. Nico Afinta, Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Nurcahyanto, Kajati Mohammad Dhofir, Pangkoarmada II Surabaya Iwan Isnurwanto, serta Walikota Surabaya Eri Cahyadi.

Sebagai informasi, menurut data nasional per 6 Februari 2022, kumulatif konfirmasi kasus Covid-19 di Jatim mencapai 411.649 kasus dengan penambahan 2.218 kasus baru. Sedangkan, kasus aktif saat ini mencapai angka 6.028 atau sekitar 1,46% dari keseluruhan kasus.

Di sisi lain, kasus meninggal Jatim mencapai angka 29.792 dengan penambahan 7 orang atau 7,24%. Meskipun begitu, kasus sembuh mencapai 375.829 dengan penambahan 1. 238 kasus baru atau 91,30% dari total keseluruhan kasus.

Sementara itu, menurut data Dinas Kesehatan Provinsi Jatim, tingkat keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Rate (BOR) di Jatim per 6 Februari 2022 relatif menurun drastis dari 1 Januari 2021. Di mana, BOR ICU tercatat 9 %, BOR isolasi  tercatat 8%. (fan)

baca juga :

Jatim Berhasil Raih Sertifikat Eliminasi Malaria

Peringati HPN Ke-75, PWI Tuban Gelar Donor Darah dan Baksos

gas

Walikota Risma Pimpin Forum Pertemuan ExBu bersama UCLG Aspac

Redaksi Global News