Global-News.co.id
Ekonomi Bisnis Tapal Kuda Utama

Minyak Goreng Langka, Gubernur Khofifah Tegaskan Ada Missing Link

Gubernur Khofifah saat menggelar operasi pasar minyak goreng murah di UPT Bapenda Pasuruan, Minggu (6/2) sore

PASURUAN (global-news.co.id) – Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, menegaskan, kelangkaan minyak goreng dalam beberapa hari terakhir disebabkan oleh missing link. Penegasan itu disampaikan Khofifah saat menggelar operasi pasar minyak goreng murah di UPT Bapenda Pasuruan, Minggu (6/2) sore.

Menurutnya, missing link adalah mata rantai yang hilang yang sebenarnya harus bisa diketemukan dengan segera. Terlebih ketika berbicara tentang produksi minyak goreng di Jawa timur, totalnya mencapai 62 ribu ton per bulannya. Sedangkan kebutuhan masyarakat Jawa Timur hanya 59 ribu ton per satu bulan. Dari hal tersebut sudah jelas bahwa harusnya tidak ada kelangkaan minyak goreng, lantaran stok minyak goreng di Jawa Timur mengalami surplus.

“Saya menilai ada keterputusan rantai pasok di Jatim. Istilahnya missing link, antara produksi minyak goreng dengan kebutuhan masyarakat di Jawa Timur. Per bulan 62 ribu ton, sedangkan kebutuhan masyarakat Jatim termasuk sektor usaha mencapai 59 ribu ton. Sehingga pada dasarnya surplus 3.000 ton, dan ketika surplus, teman-teman melihat di retail modern yang dalam koordinasi Aperindo, ternyata barangnya kosong,” katanya.

Mantan Menteri Sosial RI itu akan mengajak Pangdam V Brawijaya beserta Kapolda Jatim mengunjungi pabrik minyak goreng yang berproduksi di Jatim, senin (7/2). Tujuannya segera mengetahui di mana letak putusnya rantai pasok minyak goreng itu.

“Ini sudah lima harian kosong, rantai pasok yang terputus penyebabnya di sisi mana? harus diurai,” tegasnya.

Ditargetkan, dalam waktu dekat, jawaban tersebut didapatkan bersama-sama. Kata Gubernur, Pemerintah Pusat diyakini juga tengah melakukan penataan subsidi yang nilainya cukup besar, yakni Rp 3 trilyun.

“Mungkin dari Kementerian terkait yang diberikan kewenangan oleh Presiden untuk menata dengan subsidi yang cukup besar hingga Rp 3 trilyun lebih. Supaya segera diurai dari pabrik ke produsen, kemudian ke konsumen akhir agar sesuai HET (harga eceran tertinggi),” katanya.

Seperti diketahui, harga minyak goreng sebelum ada kelangkaan dipatok Rp 14 ribu. Untuk per 1 Februari ada ketetapan HET. Yakni untuk migor dengan kemasan premium, harganya Rp 14 ribu. Sedangkan kemasan sederhana Rp 13.500 dan kalau curah Rp 11.500.

Kenyataan di lapangan, di beberapa retail modern, harga migor per 1 liternya bisa tembus di kisaran antara Rp 18 sampai Rp 20 ribu. (kmf, sur)

baca juga :

Sidoarjo Raih Penghargaan Pemda Berkinerja Terbaik Nasional

Redaksi Global News

Durbuk Pademawu Jadi Lokasi Kampanye Gerakan Jatim Bermasker

gas

Puluhan Pegawai Terpapar COVID-19, KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan

Redaksi Global News